Dengan atribut popularitas yang kurang lebih mirip, tidak sulit untuk menyebut, Arab Saudi sedang coba meniru strategi MLS lewat transfer Ronaldo, sambil berupaya menggolkan rencana jangka panjang mereka menjadi Tuan rumah Piala Dunia 2034.
Sebelumnya, sejumlah pemain senior seperti Ever Banega (Argentina), David Ospina (Kolombia) dan Vincent Aboubakar (Kamerun) sudah lebih dulu meramaikan Liga Arab Saudi. Dengan datangnya Ronaldo, kompetisi bisa jadi akan lebih menarik atensi penonton dan media, karena "wow effect" yang dihadirkannya  jelas masih sangat besar.
Jika memang pemangku kepentingan di Arab Saudi benar-benar serius dengan rencana mereka, kedatangan Cristiano Ronaldo sepertinya bisa berdampak masif seperti Beckham di MLS dulu.
Jika tidak, kiprah pemain asal Madeira di Timur Tengah hanya akan berakhir seperti Gabriel Batistuta (Argentina) atau De Boer bersaudara (Belanda) di Qatar jelang masa pensiun mereka: mampu sedikit menarik atensi media, tapi kurang berdampak buat sepak bola di sana.
Andai semua berjalan lancar, mungkin transfer Ronaldo ke Al Nassr adalah jalan Liga Arab Saudi untuk menjadi MLS versi Asia, dan menggerus satu tren kemandekan sepak bola Arab Saudi: kuat di level Asia, tapi masih limbung di tingkat dunia.
Akankah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H