Formasi baru. Begitulah gambaran yang terlihat dari aksi Liverpool, saat menjamu Glasgow Rangers, Rabu (5/10, dinihari WIB) di matchday ketiga fase grup Liga Champions musim 2022-2023.Â
Dalam partai yang dimenangkan pasukan Juergen Klopp 2-0 ini, Si Merah menampilkan formasi 4-2-3-1, dengan memasang Darwin Nunez sebagai ujung tombak.
Formasi ini termasuk tidak biasa, karena mereka biasa bermain dengan formasi 4-3-3. Alhasil, di pertandingan melawan klub Skotlandia tersebut, The Kop tampil dengan gaya main sedikit berbeda.
Dalam hal penguasaan bola dan aliran umpan, mereka terlihat lebih nyaman memegang kendali, karena lebih seimbang di tengah. Keberadaan Jordan Henderson dan Thiago Alcantara sebagai duet "pivot" di depan empat bek menjadi kunci.
Saat situasi bertahan, keduanya mampu memutus serangan lawan, dan membuat kerja lini belakang jadi lebih ringan. Sebelumnya, lini belakang jadi sektor yang banyak dikritik, tapi duet palang pintu Virgil Van Dijk dan Joel Matip kali ini mampu tampil baik.
Saat menyerang, Thiago dan Henderson sama-sama mampu menghubungkan lini belakang dan depan, lewat umpan-umpan akurat mereka. Dari lini tengah, variasi serangan tim jadi lebih kaya, karena tak hanya mengandalkan sisi sayap.
Sementara itu, sisi sayap yang biasanya jadi tumpuan serangan, tak hanya rutin mengirim "paket" umpan silang atau mengiris sisi pertahanan lawan, tapi juga mampu mengkover pertahanan.
Alhasil, dengan formasi baru ini, Liverpool bisa memperbaiki kinerja lini belakang dan menghidupkan kreativitas lini tengah, tanpa menghilangkan daya dobrak lini depan atau melupakan gegenpressing.
Soal daya dobrak lini depan, trio Salah-Jota-Diaz mampu membangun kombinasi cukup cair dengan Nunez, yang kebetulan menampilkan sisi dinamisnya: cukup oke dalam duel bola atas dan punya kecepatan cukup baik.
Meski tidak mencetak gol, penyerang asal Uruguay ini menghadirkan beberapa peluang bersih, dan ikut berkontribusi dalam gol tendangan bebas Trent Alexander-Arnold, yang hadir setelah dirinya dilanggar pemain lawan.