Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menikmati Formasi Baru Liverpool

5 Oktober 2022   22:51 Diperbarui: 5 Oktober 2022   22:52 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Formasi baru. Begitulah gambaran yang terlihat dari aksi Liverpool, saat menjamu Glasgow Rangers, Rabu (5/10, dinihari WIB) di matchday ketiga fase grup Liga Champions musim 2022-2023. 

Dalam partai yang dimenangkan pasukan Juergen Klopp 2-0 ini, Si Merah menampilkan formasi 4-2-3-1, dengan memasang Darwin Nunez sebagai ujung tombak.

Formasi ini termasuk tidak biasa, karena mereka biasa bermain dengan formasi 4-3-3. Alhasil, di pertandingan melawan klub Skotlandia tersebut, The Kop tampil dengan gaya main sedikit berbeda.

Dalam hal penguasaan bola dan aliran umpan, mereka terlihat lebih nyaman memegang kendali, karena lebih seimbang di tengah. Keberadaan Jordan Henderson dan Thiago Alcantara sebagai duet "pivot" di depan empat bek menjadi kunci.

Saat situasi bertahan, keduanya mampu memutus serangan lawan, dan membuat kerja lini belakang jadi lebih ringan. Sebelumnya, lini belakang jadi sektor yang banyak dikritik, tapi duet palang pintu Virgil Van Dijk dan Joel Matip kali ini mampu tampil baik.

Saat menyerang, Thiago dan Henderson sama-sama mampu menghubungkan lini belakang dan depan, lewat umpan-umpan akurat mereka. Dari lini tengah, variasi serangan tim jadi lebih kaya, karena tak hanya mengandalkan sisi sayap.

Sementara itu, sisi sayap yang biasanya jadi tumpuan serangan, tak hanya rutin mengirim "paket" umpan silang atau mengiris sisi pertahanan lawan, tapi juga mampu mengkover pertahanan.

Alhasil, dengan formasi baru ini, Liverpool bisa memperbaiki kinerja lini belakang dan menghidupkan kreativitas lini tengah, tanpa menghilangkan daya dobrak lini depan atau melupakan gegenpressing.

Soal daya dobrak lini depan, trio Salah-Jota-Diaz mampu membangun kombinasi cukup cair dengan Nunez, yang kebetulan menampilkan sisi dinamisnya: cukup oke dalam duel bola atas dan punya kecepatan cukup baik.

Meski tidak mencetak gol, penyerang asal Uruguay ini menghadirkan beberapa peluang bersih, dan ikut berkontribusi dalam gol tendangan bebas Trent Alexander-Arnold, yang hadir setelah dirinya dilanggar pemain lawan.

Di luar itu, Nunez juga mampu membuat beberapa peluang, dengan sentuhan khas striker murni: menembak begitu ada sedikit. Pelan tapi pasti, eks pemain benfica ini tampak mulai bisa beradaptasi dengan rekan baru,

Saat menyerang, keempatnya kadang bertukar posisi, dan mengmbuat formasi 4-2-3-1 jadi terlihat seperti 4-2-4. Alhasil, barisan pertahanan Rangers benar-benar dibuat sibuk di Anfield.

Meski tim asuhan Giovanni Van Bronckhorst juga mampu memberikan perlawanan, mereka akhirnya kembali kebobolan lewat penalti Mohamed Salah di babak kedua, setelah Luis Diaz dilanggar di kotak penalti.

Sampai wasit meniup peluit panjang, skor 2-0 tak berubah. dan ini akan jadi modal bagus, setelah sempat dibekuk Napoli pada partai pembuka, The Kop.

Dengan formasi 4-2-3-1,  Si Merah akhirnya  mulai mampu menghadirkan penyegaran taktik. Mungkin, masih ada kekurangan karena belum terbiasa. Tapi, kemenangan di Liga Champions seharusnya bisa jadi titik balik, setelah sebelumnya mencatat awal buruk.

Akankah formasi baru ini sukses?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun