Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Tragedi Kanjuruhan dan Sisi Muram Sepak Bola Nasional

2 Oktober 2022   11:26 Diperbarui: 2 Oktober 2022   20:56 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Sabtu (1/10) lalu, tersaji partai besar Liga 1 bertajuk "Derby Jawa Timur" antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan. Laga ini menjadi salah satu pertandingan yang biasa mendapat perhatian ekstra, karena terkenal bertensi tinggi, seperti halnya partai Persib Bandung vs Persija Jakarta.

Biasanya, duel tensi tinggi ini berjalan seru, dan punya "kebiasaan khusus" yang disepakati, demi keselamatan bersama. Tentu saja, ini adalah hasil evaluasi dari rekam jejak pengalaman panjang di masa lalu.

Tiga contoh paling terkenal adalah larangan bagi suporter tim tamu untuk datang dan penggunaan kendaraan taktis (rantis) untuk antar jemput tim tamu. Satu lagi, tim tamu diperbolehkan untuk langsung pulang seusai laga, tidak ikut dalam konferensi pers seusai laga.

Tiga kebiasaan ini, ditambah tensi tinggi khas duel klasik memang hadir di Stadion Kanjuruhan. Di lapangan, Tim Bajul Ijo dan Singo Edan mempertontonkan aksi ciamik, dengan dwigol Abel Camara mampu membalas gol-gol Silvio dan Leo Lelis di babak pertama.

Di babak kedua, Arema yang bermain agresif mampu menekan Persebaya. Tapi, kali ini mereka gagal membalas gol Sho Yamamoto, sehingga takluk dengan skor 2-3.

Hasil ini memutus tren tiga kekalahan beruntun Marselino Ferdinan dkk, sebaliknya, kekalahan ini menjadi kekalahan ketiga beruntun Evan Dimas dkk di kandang sendiri.

Sampai wasit meniup peluit panjang laga ini sebenarnya berjalan lancar. Tapi, masalah justru muncul setelahnya. Kekalahan atas rival bebuyutan di kandang sendiri sepertinya menjadi satu hal yang sulit diterima oknum suporter tuan rumah.

Diawali dengan masuknya dua orang suporter ke dalam lapangan, situasi mendadak jadi ricuh, setelah ada ribuan suporter ikut masuk ke lapangan dan memaksa aparat menembakkan gas air mata ke beragam arah, termasuk ke tribun penonton.

Beruntung, tim Persebaya Surabaya dapat langsung dievakuasi dengan kendaraan taktis, sehingga lolos dari amukan oknum suporter anarkis tuan rumah.

Apes, penonton yang tidak ikut- ikutan masuk ke lapangan jadi kena getah. Banyak yang berdesakan menuju pintu keluar dan sesak napas. Akibatnya, jatuh korban luka bahkan jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun