Pada poin tertentu, uang memang bisa menghadirkan "standar ganda". Kalau jumlahnya banyak, mungkin "standar ganda" itu bisa dimengerti.
Bagaimana kalau masih pas-pasan? Rasanya aneh sekali. Apakah punya sedikit pemasukan untuk ditabung itu sebuah dosa? Apakah menikmati hasil kerja sendiri itu dilarang?
Kalau bekerja tapi tidak ada yang bisa ditabung, bahkan angka minusnya semakin besar, bukankah itu adalah sebentuk pemiskinan?
Aku hanya bisa bersyukur, karena ada yang menyebutku orang berkategori tengah-tengah alias biasa. Konon katanya, aku "tidak bodoh tapi tidak pintar".
Buat sebagian orang, mungkin ini sebuah pertanda buruk, tapi buatku ini pertanda baik. Aku sendiri memang hanya ingin hidup, bekerja, berkeluarga dan mati secara biasa.
Berada di satu titik ekstrem selalu berbahaya. Terlalu bodoh rawan dimanipulasi, terlalu pintar bisa membuat seseorang jadi manipulator handal. Sudah terlalu banyak contohnya,mereka ada di mana-mana
Dear Diary,
Terima kasih sudah boleh mendengar semua yang ingin kukatakan. Mungkin, ini akan membuatku terlihat seperti seorang yang menempuh jalan pedang yang sangat sunyi.Â
Tapi, inilah satu jalan untuk belajar lebih berani berkata "tidak", disaat "tidak" memang jadi jawaban yang tepat, supaya bisa tetap waspada, tanpa kehilangan nyali di lingkungan yang terlalu dominan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H