Masalahnya, strategi yang diterapkan sang pelatih tampak kering kreativitas. Di sini cederanya Pogba dan Di Maria sebetulnya jadi pukulan cukup berat, karena mereka awalnya diplot untuk menghadirkan kreativitas di lini tengah.
Hanya 8 gol yang tercipta, dengan 4 kali kebobolan. Dari 8 gol itu, separuh diantaranya dicetak Dusan Vlahovic. Jadi, bisa dibayangkan seberapa besar ketergantungan pada bomber asal Serbia itu.
Catatan ini juga diperparah dengan 3 kartu merah yang didapat, saat Leonardo Bonucci dkk bermain imbang 2-2 melawan Salernitana, Senin (12/9, dinihari WIB). Satu-satunya hal positif di sini hanya catatan tidak kalah, karena sempat tertinggal 0-2 lebih dulu.
Di ajang Liga Champions, awalan kurang bagus juga dibuat klub rival sekota Torino ini, setelah kalah 1-2 di markas PSG yang diinspirasi sepasang gol Kylian Mbappe.
Meski secara permainan mampu mengimbangi, mereka baru mulai panas setelah mencetak gol di babak kedua.
Sebuah respon yang agak terlambat, dan menyempurnakan situasi membingungkan  tim peraih Scudetto terbanyak ini.
Entah apa yang sedang dipikirkan dan direncanakan manajemen Juve, tapi apa yang terjadi sejauh ini benar-benar membingungkan. Tak ada rencana atau arah yang jelas, tapi ambisi masih sangat tinggi.
Untuk ukuran klub besar Eropa, situasi ini jelas tidak wajar. Jika dibiarkan saja, penurunan yang sejauh ini sudah terlihat akan mencapai level baru dalam waktu dekat.
Mau dibawa kemana Juventus nanti?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI