Selain Schmeichel, tim berkostum Merah-Hitam ini juga mendatangkan Aaron Ramsey secara gratis. Sebelumnya, eks pemain Arsenal itu dilepas gratis oleh Juventus, meski kontraknya masih tersisa setahun.
Lucien Favre sebagai pengganti.
Di pos pelatih, klub masa muda Hugo Lloris (kiper andalan Tottenham Hotspur dan Timnas Prancis) juga melakukan pergantian yang cukup menarik. Setelah ditinggal Christophe Galtier ke PSG, mereka mendatangkanPelatih asal Swiss ini dipandang sebagai sosok ideal, karena sudah berpengalaman di liga top Eropa. Tiga klub Bundesliga Jerman, yakni Hertha Berlin, Borussia Moenchengladbach dan Borussia Dortmund pernah dipolesnya.
Selain itu, Nice juga bukan klub baru baginya, karena pernah ditangani pada  tahun 2016-2018. Jadi, bisa dibilang keputusan manajemen Nice menarik Favre adalah satu langkah aman.
Meski singkat dan tidak punya modal belanja besar, periode pertamanya di Nice terbilang sukses, karena klub berhasil dibawanya finis di posisi tiga besar Ligue 1, sehingga lolos ke kualifikasi Liga Champions.
Kala itu, Mario Balotelli dan Dante (eks pemain Bayern Munich dan Timnas Brasil) menjadi pilar tim yang cukup bersinar.
Secara permainan, sepak bola menyerang ala Favre juga cukup enak dilihat. Meski tidak bertabur bintang seperti PSG, Nice kala itu berani bermain terbuka dan dinamis.
Di sisi lain, transfer Kasper Schmeichel ini juga jadi indikasi menarik, karena memperkuat "image" Nice sebagai "tim kuda hitam" Ligue 1 musim depan.
Materi pemainnya mungkin tak sementereng PSG, dan modal transfernya relatif ekonomis, tapi langkah mereka sangat terukur. Ada perpaduan antara pengalaman pemain senior dan pemain muda yang ingin coba diwujudkan.
Terbukti, selain Ramsey dan Schmeichel, rata-rata pemain yang didatangkan OGC Nice musim panas ini berusia 23 tahun ke bawah.
Mereka adalah Marcin Bulka (23 tahun, kiper dari PSG), Alexis Beka Beka (21 tahun, gelandang bertahan dari Lokomotiv Moscow), Rares Ille (19 tahun, gelandang serang dari Rapid Bucuresti), Mattia Viti (20 tahun, bek tengah dari Empoli) dan Badredine Bouanani (17 tahun, gelandang serang dari Lille).