Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis, Tak Selalu Harus Menuruti "Kata Orang"

9 Juli 2022   19:17 Diperbarui: 9 Juli 2022   19:20 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Dreamstime.com)

Dalam menulis, selain menggali dan mengolah informasi, kadang kita perlu mendengarkan opini orang lain. Selain untuk memperkaya sudut pandang, juga untuk membantu kita lebih berkembang.

Tapi, ada kalanya itu tak perlu dituruti. Khususnya, jika berkaitan dengan rasa nyaman kita dalam menulis. Misalnya, soal gaya menulis, topik atau frekuensi menulis kita.

Karena sifatnya yang personal, hal seperti ini jelas tak bisa didikte, apalagi dipaksakan. Kecuali, kalau sudah jadi instruksi dalam porsi menulis sebagai pekerjaan.

Di luar itu, karena sifatnya sebagai sebuah proses panjang, menulis tidak bisa direcoki dengan enaknya. Proses panjang di sini berkaitan dengan bagaimana seseorang mengolah rasa menjadi rangkaian kata, dan sudut pandang apa yang sedang coba dihadirkan.

Pada awalnya, ada hambatan di sana-sini, mood swing, rasa minder, dan sebagainya. Semua itu jadi bagian dari proses belajar.

Pada saat fase awal ini terlewati, menjadi diri sendiri adalah hadiah paling menyenangkan. Kita bisa bebas menulis, dan secara sadar mau bertanggung jawab atas apa yang ditulis.

Ada kegembiraan, rasa nyaman, dan tanggung jawab. Kalaupun ada yang menghambat, sifatnya memang sangat mendesak, jadi masih bisa diterima.

Di sini, dua hal yang perlu diperhatikan tinggal "sebagai siapa" kita menulis, dan bagaimana kita memfilter saran-saran atau suara-suara yang masuk.

Selama kita masih bebas menulis sebagai diri sendiri, bukan ego sendiri, dan bisa melihat baik-buruk saran yang masuk, kita hanya perlu membiarkan waktu menuntun, lewat semua proses yang dijalani, karena itu akan mempertemukan kita dengan progres.

Soal saran yang masuk, kita juga perlu memperhatikan, apakah itu layak dijalankan atau tidak. Misalnya, soal frekuensi menulis harian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun