Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyoal Sikap "Overclaim" PSSI

10 Juni 2022   12:05 Diperbarui: 12 Juni 2022   03:03 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iwan Bule, Ketum PSSI (Kompas.com)

Baru menahan imbang Vietnam dan mengalahkan Kuwait saja sudah euforia. Apa jadinya kalau yang ditahan imbang bahkan dikalahkan, adalah tim sekelas Jepang, Iran atau Arab Saudi? Menggelikan!

Padahal, kalau PSSI masih punya urat malu, seharusnya mereka mengapresiasi kinerja pelatih Shin Tae-yong. Karena, dengan kondisi serba seadanya, pelatih asal Korea Selatan itu tetap mampu membuat tim tampil baik.

Lebih jauh, mereka seharusnya malu, karena sebelum ini sempat berencana mengevaluasi posisi Shin Tae-yong. Keraguan yang langsung dibayar tunai sang pelatih, dengan kemenangan atas Kuwait.

Dengan tingkah PSSI yang begini, kita justru diajak untuk melihat langsung, seberapa parah masalah di sepak bola nasional, termasuk dalam hal masalah mental.

Terlalu cepat puas pada satu kemenangan ternyata masih jadi satu hambatan untuk berkembang. Akibatnya, di saat negara lain pelan-pelan maju, Timnas Indonesia justru baru menyadari saat sudah semakin tertinggal.

Jujur saja, kalau PSSI memang "gentle", andai Timnas Indonesia benar-benar tampil di Piala Asia 2023, mereka seharusnya memperpanjang kontrak Shin Tae-yong, apapun hasil Tim Merah-Putih di turnamen ini. Satu hal yang perlu diperhatikan, level Piala Asia lebih tinggi dari Piala AFF yang biasa diikuti Indonesia secara rutin.

Maklum, eks pelatih Timnas Korea Selatan itu sudah berjasa membawa Indonesia tampil di turnamen tingkat benua, untuk pertama kalinya sejak edisi 2007, saat menjadi tuan rumah bersama Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Lebih jauh, Indonesia terakhir kali lolos ke Piala Asia lewat jalur kualifikasi pada edisi 2004 alias 18 tahun silam. Sebuah rentang waktu yang cukup untuk membuat seorang bayi baru lahir mempunyai KTP dan SIM.

Boleh dibilang, bersama Shin Tae-yong, ada progres nyata dari proses yang selama ini sudah berjalan. Lolos ke Piala Asia 2023 saja sudah menjadi satu buah prestasi yang cukup baik, di tengah silang sengkarut sepak bola nasional.

Jika ini mampu disadari PSSI, seharusnya mereka bisa berbuat lebih, untuk meningkatkan apa yang sudah dicapai sejauh ini. Kuncinya, cukup biarkan pelatih leluasa bertugas.

Jangan lupa, Shin Tae-yong berbeda dengan pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, karena dia sudah punya pengalaman tampil di Piala Dunia, baik sebagai pemain maupun pelatih Timnas Korea Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun