Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

NFT Artikel Utama

NFT, Sebuah Rapsodi

27 Mei 2022   17:27 Diperbarui: 30 Mei 2022   20:00 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepintas, judul di atas mungkin terdengar agak membingungkan, karena mirip judul lagu. Tapi, jika merujuk pada fenomena yang terjadi, kata "Rapsodi" memang pas, untuk mendeskripsikan secara sederhana, seperti apa sebenarnya terlihat tentang Non Fungible Token (NFT).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Rapsodi sendiri didefinisikan sebagai "pernyataan kegembiraan (sanjungan) yang berlebihan (dalam puisi, pembicaraan, dan sebagainya); atau lagu yang merupakan jalinan lagu-lagu (musik) yang telah ada".

Jika dikaitkan dengan posisi NFT yang sempat populer tahun 2021, tapi surut belakangan ini, NFT, dalam posisinya, telah menjadi satu "pernyataan kegembiraan yang berlebihan".

Maklum, di masa jayanya, NFT telah menghadirkan "wow effect" yang langsung membuatnya populer, bahkan mampu membuat orang kaya mendadak.

Salah satunya, saat Ghozali mendadak jadi milyarder, karena ratusan foto selfie-nya laku dijual dengan harga miliaran rupiah.

Tak heran, Ditjen pajak sampai mencolek pria bernama tenar Ghozali Everyday itu di media sosial, dan mulai memandang jenis aset kripto ini sebagai potensi menarik.

Masalahnya, karena sangat bergantung pada "wow effect", tingkat ketidakpastiannya menjadi lebih rumit, bahkan lebih rumit dari saham perusahaan kelas gurem sekalipun.

Maklum, tidak ada variabel yang jelas, untuk dijadikan tolok ukur, karena NFT bukan instrumen pembayaran legal, aset logam mulia atau saham.

Posisinya kurang lebih mirip seperti algoritma di mesin pencari dan nilai adsense sebuah konten: bisa sangat tinggi, bisa juga tenggelam di dasar palung. Sulit diprediksi.

Bedanya, dalam posisinya sebagai sebuah "token", NFT punya satu kesamaan dengan token kripto: nilainya bisa naik sangat drastis jika ada yang pintar menggoreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten NFT Selengkapnya
Lihat NFT Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun