Di sisi lain, Alonso juga terlihat mulai berani memberikan kesempatan tampil starter kepada Darwin Nunez (22) di pos striker.
Penyerang Benfica ini belakangan memang sedang naik daun dan bisa diproyeksikan sebagai penerus Suarez atau Cavani, yang memang sudah mengisyaratkan bahwa Qatar akan jadi panggung penutup bersama Timnas Uruguay
Dari segi performa, empat kali menang dengan mencetak delapan gol dan satu kebobolan menjadi satu catatan positif, karena Los Celestes menunjukkan kinerja lini pertahanan dan serangan cukup oke.
Dari segi sistem permainan, tim ini juga tidak hanya bergantung pada duet Suarez-Cavani, tapi mulai bisa menggerakkan kreativitas lini tengah.
Terbukti, dari delapan gol yang tercipta, empat diantaranya hadir dari personel lini tengah, yakni De Arrascaeta (2 gol), Rodrigo Bentancur, dan Federico Valverde. Sisanya disumbang oleh Luis Suarez (3 gol) dan Edinson Cavani.
Jadi, aman dikata, keputusan kurang populer AUF telah terbukti tepat, karena telah membalikkan situasi sulit. Tapi, dengan sistem permainan yang kini lebih dinamis, agaknya Uruguay masih punya kejutan lain untuk ditampilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H