Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Norwich City dan Bayang-bayang Siklus Yo-yo

20 Maret 2022   14:14 Diperbarui: 22 Maret 2022   02:48 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teemu Pukki dan Milot Rashica, duet lini depan Norwich City (Sportsmole.co.uk)

Dalam beberapa tahun terakhir, ada satu fenomena menarik di Liga Inggris. Bukan dari klub papan atas, tapi dari Norwich City, klub yang saat ini terjebak di posisi juru kunci klasemen sementara.

Klub berkostum kuning-hijau ini menampilkan satu tren layaknya tim yo-yo. Dalam empat musim terakhir, mereka gemar naik-turun kasta,

Dari juara Championship Division ke Liga Premier Inggris, lalu degradasi ke Championship Division, sebelum akhirnya promosi lagi ke Liga Premier Inggris, sebagai tim juara kompetisi kasta kedua Liga Inggris musim 2020/2021.

Dari segi materi pemain, klub penghuni Stadion Carrow Road ini memang punya kemampuan cukup bagus untuk mengejar tiket promosi.

Dimulai dari kedatangan Daniel Farke (Jerman) di kursi pelatih di musim panas 2017, The Canaries mulai membangun kembali tim secara perlahan.

Setelah finis di posisi 14 Championship Division musim 2017-2018, nama-nama seperti Tim Krul (Belanda), Emiliano Buendia (Argentina), dan Teemu Pukki (Finlandia) didatangkan ke klub Norfolk, untuk menambah kekuatan tim.

Ketiganya lalu menjadi pemain kunci yang membantu tim menjuarai kompetisi kasta kedua Liga Inggris musim 2018-2019, dengan nama terakhir meraih penghargaan Pemain Terbaik dan Pencetak Gol Terbanyak.

Di awal musim, 2019-2020, The Canaries sempat mengejutkan dengan mengalahkan Manchester City 3-2. Tapi, rentetan hasil buruk yang datang setelahnya, membuat mereka terpuruk di zona merah.

Memang, Teemu Pukki mampu mencetak 11 gol, dan tim ini mampu lolos ke babak perempatfinal Piala FA, berkat kegemilangan Tim Krul saat babak adu penalti di markas Tottenham Hotspur. Seperti diketahui, kiper asal Belanda itu memang dikenal jago di babak tos-tosan.

Sayangnya 24 poin yang mereka dapat tak mampu menghindari jeratan degradasi. Secara tragis, mereka terdegradasi ke kasta kedua, sebagai tim juru kunci klasemen akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun