Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

"Crazy Rich" Sudah, Koruptor Kapan?

12 Maret 2022   18:12 Diperbarui: 12 Maret 2022   18:15 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (CNBCIndonesia.com)

Masalahnya, tindakan tegas yang didapat para "crazy rich" bermasalah ini justru berbanding terbalik dengan vonis yang didapat para koruptor. Seperti diketahui, di masa pandemi saja, ada beberapa koruptor yang mendapat "diskon" vonis hakim.

Ironisnya, tindakan ini tidak sama dengan wacana pemerintah, untuk berani menerapkan sanksi tegas buat koruptor, menimbang situasi sulit masyarakat di masa pandemi. Inilah yang membuat pemberantasan korupsi masih jauh dari harapan.

Kini, datang momentum bagus, berkat tingkah "crazy rich" bermasalah. Kalau pemerintah bisa berpikir cerdas, seharusnya ini bisa juga dimanfaatkan untuk memperbaiki catatan minor terkait pemberantasan korupsi.

Kalau mau lebih efektif, seharusnya tindakan korupsi itu bisa disetarakan dengan tindakan para "crazy rich" bermasalah. Ada pemiskinan pada koruptor, supaya ada efek jera.

Ini penting, karena menyangkut kepercayaan publik pada pemerintah. Seharusnya, ada ketegasan yang sama, karena konon katanya semua sama di mata hukum.

Kalau "crazy rich" yang diciduk saja bisa dikenakan pasal berlapis dan dimiskinkan, kenapa koruptor tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun