Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Rasa Sebuah Kemenangan di Anfield

9 Maret 2022   12:49 Diperbarui: 9 Maret 2022   12:56 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen saat Alexis Sanchez (duduk) dikartu merah wasit (Kompas.com)

Kalah rasa menang. Begitulah situasi yang dialami Liverpool, dalam laga leg kedua babak perdelapan final Liga Champions, Rabu (9/3, dinihari WIB).

Dalam laga ini, Si Merah takluk 0-1 dari Inter Milan, berkat gol tunggal Lautaro Martinez di babak kedua. Meski kalah di Anfield, tim asuhan Juergen Klopp tetap lolos ke babak selanjutnya, karena unggul agregat 2-1, berkat kemenangan 2-0 di leg pertama.

Inilah yang membuat kemenangan di Anfield jadi terasa getir buat sang juara bertahan Liga Italia, karena mereka tetap tersingkir. Dengan demikian, hanya Juventus wakil Italia yang masih tersisa di Liga Champions musim ini.

Melihat jalannya pertandingan, Mohamed Salah cs dan Internazionale sebenarnya sama-sama punya untung dan sialnya sendiri.

Liverpool sial karena kalah, meski sebenarnya tampil dominan dan unggul jumlah pemain di setengah jam terakhir laga. Untungnya, mereka tetap lolos.

Sementara, Inter yang tampil ngotot cukup beruntung, karena meski sering ditekan, mereka tidak kebobolan. Kebetulan, dalam pertandingan ini ada tiga peluang Liverpool yang gagal menjadi gol, akibat membentur tiang gawang

Apes, saat momentum untuk menyamakan skor agregat datang lewat gol cantik Martinez, harapan itu langsung pupus setelah Alexis Sanchez diganjar kartu merah. Pemain Chile ini diusir wasit, setelah mengantongi 2 kartu kuning, akibat menekel Fabinho dan Thiago Alcantara secara sembrono.

Memang, tim asuhan Simone Inzaghi bermain agresif di Anfield, dan tetap optimis, seperti disuarakan mereka sendiri. Sayang, agresivitas itu justru jadi bumerang setelah Sanchez dikartu merah wasit, hanya beberapa menit setelah memberikan assist kepada Martinez.

Kekalahan Si Merah kali ini terasa kurang mengenakkan. Maklum, mereka sekali lagi buntu, saat sebenarnya memegang kendali, dan sudah menurunkan Thiago, yang notabene merupakan seorang playmaker.

Meski begitu, kekalahan ini justru menjadi satu momentum ideal, untuk bisa lolos sejenak dari titik jenuh. Seperti diketahui, The Kop mampu mencatat 15 laga tanpa kalah sejak awal tahun, dengan selusin diantaranya berbuah kemenangan.

Tentunya, ini tren positif, tapi, berhubung mereka juga masih bersaing di Piala FA dan Liga Inggris, ada saat dimana mereka perlu mengatur nafas, salah satunya dengan mendapat satu hasil negatif, saat posisi tim relatif aman.

Jadi, ada kesempatan untuk memperkuat lagi rasa lapar dalam tim, sehingga bisa tancap gas di fase krusial. Inilah kebiasaan umum tim-tim besar yang terbiasa bersaing meraih trofi.

Mereka tahu kapan harus tancap gas, dan kapan harus mengatur laju pergerakan, supaya tidak lepas kendali dan kolaps akibat rem blong.

Di sisi lain, meski akhirnya harus angkat koper di Liga Champions, kemenangan di Anfield bisa menjadi satu momentum positif berikutnya buat La Beneamata, yang akan fokus ke kompetisi domestik.

Kebetulan, di pacuan Scudetto Serie A musim ini ada balapan ketat, antara Inter Milan, AC Milan, dan Napoli. Ada juga Juventus yang pelan tapi pasti semakin membaik.

Bukan cuma itu, Nerazzurri juga masih bertarung di semifinal Coppa Italia melawan AC Milan. Jika mampu menjaga momentum positif, rasanya bukan cuma Supercoppa Italiana yang bisa diboyong ke Milano.

Pertarungan antara Liverpool vs Inter Milan memang sudah usai. Tapi, apa yang mereka tampilkan sekali lagi menunjukkan, mengapa Liga Champions selalu menarik untuk disimak.

Karena, selain ada kualitas secara taktik dan teknik, ada juga seni dalam membangun dan mempertahankan momentum positif, sambil sesekali memanfaatkan situasi buruk di kubu lawan. Sebuah kualitas paket lengkap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun