Bek bernomor punggung 5 ini kerap membuat blunder dan menampilkan aksi jenaka. Mulai dari melakukan marking pada teman sendiri saat sepak pojok, melakukan tackle tanpa melihat arah pergerakan lawan, me-nutmeg diri sendiri, bahkan mencetak gol ke gawang sendiri.
Ironisnya, pada saat bersamaan, Virgil Van Dijk mampu menjadi komandan lini belakang Liverpool, dan membantu tim juara Liga Inggris.
Kualitas dan ketangguhannya juga terbukti tangguh secara mental, karena mampu tampil baik setelah absen nyaris setahun akibat cedera lutut parah. Paling gres, trofi Carabao Cup sukses diraih akhir Februari 2022 silam.
Di sini, harga 75 juta pounds yang dibayarkan Liverpool ke Soton justru terlihat "murah", karena kualitas teknik dan mentalnya terbukti oke. Sebuah pembuktian sempurna, dari pemain yang harganya sempat dipertanyakan.
Kualitas mental VVD bahkan membuatnya diganjar perpanjangan kontrak sampai tahun 2025, tak lama setelah pulih dari cedera.
Bagaimana dengan Maguire?
Blunder demi blunder masih gemar dilakukannya. Beberapa kali ia jadi biang kerok kekalahan United, seperti saat dihajar Liverpool 0-5 dan Manchester City 1-4.Â
Berikut beberapa aksinya, termasuk blunder yang berbuah gol untuk lawan.
Sebuah performa medioker untuk ukuran bek tengah termahal dunia dan kapten tim sekelas Manchester United. Tak heran, kritik dan desakan untuk mencopot ban kapten pun menguat.
Strategi "percobaan copy paste" United pun terbukti gagal, karena pemain berbobot 100 kilogram ini hanya konsisten tampil baik di Timnas Inggris. Harganya memang lebih mahal dari VVD, tapi tidak dengan kualitasnya.
Alih-alih menemukan bek berkualitas setara Van Dijk, United justru menemukan penerus sempurna dari Phil Jones, bek yang kerap menampilkan blunder dan wajah jenaka.