Berakhirnya bursa transfer musim dingin menghadirkan banyak cerita menarik. Salah satunya datang dari Arsenal.
Klub kontestan Liga Inggris ini menjadi sorotan, karena manuver mereka di bursa transfer yang membingungkan. Ada beberapa nama yang diincar di posisi gelandang dan penyerang  tapi tak ada yang benar-benar mendarat di Emirates Stadium.
Dari target utama, Dusan Vlahovic memilih pindah ke Juventus, Alexandre Guimaraes mendarat di Newcastle United, Arthur Melo memilih bertahan di Juventus, meski kedua klub sudah sepakat soal transfer.
Kesialan juga datang, saat Tim Gudang Peluru membidik target alternatif. Aleksander Isak (Real Sociedad) dan Raul De Tomas (Espanyol) sama-sama enggan dilepas klubnya.
Di sisi lain, sejumlah pemain justru dibiarkan lepas. Ainsley Maitland-Niles, Folarin Balogun, Sead Kolasinac, Pablo Mari, Calum Chambers dan Pierre Emerick Aubameyang pergi tanpa pengganti. Kolasinac dan Aubameyang bahkan dilepas gratis, masing-masing ke Marseille dan Barcelona.
Dari daftar pemain yang masih bertahan, ada Eddie Nketiah dan Alexandre Lacazette yang dibiarkan bertahan sampai kontraknya habis akhir musim ini.
Satu keanehan muncul, karena Tim Meriam London justru mendatangkan dua bek dan satu kiper. Mereka adalah Lino Sousa (West Brom) dan duo pemain asal Amerika Serikat, yakni Matt Turner (kiper, New England Revolutions) dan Auston Trusty (bek, Colorado Rapids).
Keanehan dari ketiga transfer itu makin terasa, karena Lino Sousa, pemain berusia 17 tahun yang berposisi bek/sayap kiri, hanya menjadi satu-satunya nama yang datang di bulan Januari. Itupun dengan status pemain tim junior. Dua nama lainnya baru akan bergabung di musim panas mendatang.
Dari berbagai manuver belanja Arsenal di bulan Januari, satu hal yang bisa dipahami adalah, manajemen The Gunners mulai bersiap mengurangi beban gaji tim, dan mencoba "bertaruh" dengan materi pemain seadanya, demi mencapai posisi setinggi mungkin di liga.
Soal beban gaji, ini misalnya terlihat dari keputusan memutus kontrak Aubameyang. Pemain asal Gabon ini diketahui punya gaji tahunan 25 juta pounds, meski belakangan jarang bermain dengan performa bagus.
Dari nama-nama yang hengkang, kebanyakan dari mereka adalah pemain yang belakangan kurang mendapat menit bermain atau bermasalah.
Tentu ini adalah satu keputusan berani, walau sebenarnya sangat tidak mengenakkan. Tapi, setidaknya kita bisa melihat, mereka sudah belajar dari kasus Mesut Ozil, pemain bergaji besar yang sempat lama dibekukan, di akhir waktunya bersama Arsenal.
Pengaturan beban gaji ini mengindikasikan, tim asuhan Mikel Arteta ini akan fokus berbelanja di musim panas. Jadi, bukan kejutan kalau mereka nanti akan menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain baru.
Tapi, belajar dari cerita suram di bursa transfer musim dingin, PR terbesar Arsenal di sisa musim ini adalah tampil konsisten, berusaha finis setinggi mungkin di liga, dan lolos ke Eropa.
Inilah yang jadi satu titik lemah, sekaligus alasan mengapa mereka banyak ditolak para pemain incaran. Jika mampu lolos ke Eropa, pemain berkualitas akan tertarik dengan sendirinya.
Dengan absen di Eropa, seharusnya Bukayo Saka dkk bisa lebih fokus di Liga Inggris. Kebetulan, mereka juga sudah tersingkir di semifinal Carabao Cup, dan hanya tinggal berkompetisi di Piala FA dan liga.
Jadi, masuk akal jika Mikel Arteta terlihat yakin untuk tetap percaya penuh
dengan komposisi tim yang tipis, karena titik fokusnya memang tinggal sedikit.Â
Kebetulan, masih ada pemain macam Mohamed Elneny (Mesir) Omar Rekik (Tunisia) dan Nicolas Pepe (Pantai Gading) yang segera kembali usai Piala Afrika selesai, menyusul Thomas Partey (Ghana) yang sudah lebih dulu pulang.
Sekilas, Â terlihat sembrono, tapi seharusnya pelatih asal Spanyol itu sudah punya rencana sendiri. Tanpanya, ia tidak akan seyakin ini.
Dari segi dukungan, dukungan manajemen Arsenal pada eks asisten Pep Guardiola ini tetap kuat. Dengan progres yang sejauh ini  ditunjukkannya, perpanjangan kontrak bahkan sudah dipersiapkan, untuk mengikatnya lebih lama di kota London.
Jadi, meski terlihat muram di bursa transfer Januari, ada perencanaan ke depan yang menarik, dengan pertaruhan besar di liga sebagai kunci membangun daya tarik di musim panas, untuk menebus cerita muram di Januari.
Mampukah Arsenal lolos ke Eropa musim depan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H