Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menanti Kiprah Liverpool Tanpa Mane, Salah, dan Keita

3 Januari 2022   21:43 Diperbarui: 5 Januari 2022   02:04 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohamed Salah, Georginio Wijnaldum, dan Naby Keita merayakan gol Sadio Mane pada pertandingan Liverpool vs Manchester United, 16 Desember 2018.| Sumber: AFP/PAUL ELLIS via Kompas.com

Memasuki bulan Januari, sejumlah klub Liga Inggris ditinggal pergi pemain bintangnya, karena akan bermain di Piala Afrika. Turnamen ini dihelat di Kamerun hingga awal bulan Februari 2022.

Secara khusus, ada beberapa klub yang untuk sementara tak diperkuat pemain bintangnya karena "tugas negara".

Arsenal ditinggal pergi Pierre Emerick Aubameyang (Gabon), Leicester City tanpa Kelechi Iheanacho dan Wilfried Ndidi (Nigeria), Manchester City tak diperkuat Riyad Mahrez (Aljazair), Manchester United kehilangan Eric Bailly (Pantai Gading) dan Chelsea tak diperkuat Edouard Mendy (Senegal) di bawah mistar.

Tapi, diantara klub-klub papan atas Liga Inggris, Liverpool bisa jadi adalah tim yang paling pusing. Maklum, Si Merah ditinggal pergi Mohamed Salah (Mesir), Sadio Mane (Senegal), dan Naby Keita (Guinea) sekaligus, segera setelah laga melawan Chelsea (Minggu, 2/1 GMT) selesai.

Mohamed Salah, Naby Keita dan Sadio Mane (Mirror.co.uk)
Mohamed Salah, Naby Keita dan Sadio Mane (Mirror.co.uk)

Untungnya, daftar nama yang absen ini tak bertambah, setelah Joel Matip menolak peluang "comeback" ke Timnas Kamerun. Sebelumnya, bek tengah berpostur tinggi besar ini terakhir memperkuat The Indomitable Lions pada tahun 2015.

Seperti diketahui, Salah dan Mane adalah pemain kunci di lini depan The Kop. Keduanya bahkan sama-sama mencetak gol ke gawang Chelsea, kala kedua tim bermain imbang 2-2 di Stamford Bridge.

Sementara itu, Keita, terutama jika sedang fit, adalah pilar lini tengah tim. Dengan kreativitasnya, ia bisa membantu tim memecah kebuntuan.

Tanpa ketiganya, tentu daya dobrak tim akan berkurang. Tapi, untuk lini tengah, sepertinya Liverpool tak akan berbelanja pemain. Mereka sudah punya Curtis Jones dan Harvey Elliott yang sudah pulih dari cedera, plus Tyler Morton yang belakangan mulai dipercaya tampil di tim utama.

Berkaca dari kebiasaan Juergen Klopp, momen ini sepertinya akan menjadi kesempatan untuk mengorbitkan ketiganya, seperti yang dulu dilakukannya pada Trent Alexander-Arnold.

Tapi, sedikit tanda tanya muncul di lini depan, karena untuk sosok penyerang berpengalaman, The Kop hanya punya Diogo Jota dan Roberto Firmino yang biasa tampil reguler. Sisanya spesialis pengganti di liga, atau langganan starter di Piala Liga, yakni Divock Origi dan Takumi Minamino.

Untuk Origi dan Minamino, keduanya hampir pasti akan ambil bagian di dua leg semifinal Piala Liga melawan Arsenal, dan laga Piala FA melawan Shrewsbury Town, yang akan dihelat secara beruntun setelah duel melawan Chelsea.

Masalahnya, Minamino berpeluang tampil bersama Timnas Jepang di akhir bulan Januari-awal Februari 2022. Jadi, opsi yang ada akan semakin terbatas.

Situasi ini menjadi satu krisis lain di Liverpool, setelah musim lalu sempat krisis pemain belakang. Kala itu, Liverpool mendatangkan Ben Davies dari Huddersfield Town, dan meminjam Ozan Kabak dari Schalke.

Melihat situasinya, belanja pemain bukan tak mungkin akan dilakukan, dengan Jarrod Bowen (24) sebagai alternatif incaran. Pemain West Ham ini sebenarnya sudah diminati Juergen Klopp sejak musim panas lalu, dan bisa saja diboyong ke Anfield di bursa transfer Januari.

Tapi, berhubung FSG selaku pemilik klub belakangan cenderung irit, rasanya peluang untuk belanja sedikit mengecil. Sebagai gantinya, pemain yang sudah ada akan didorong ke depan.

Dalam beberapa kesempatan, indikasi ini cukup terlihat. Misalnya, Alex Oxlade-chamberlain, yang posisi naturalnya seorang gelandang serang, beberapa kali diplot sebagai "false nine". Ada juga Neco Williams, yang beberapa kali dipasang sebagai penyerang sayap di Piala Liga, meski posisi aslinya adalah seorang bek kanan.

Dengan demikian, kalaupun ada pemain baru yang datang, semuanya akan bergantung pada performa pemain yang ada.

Kebetulan, selain bertanding di Piala FA dan semifinal Piala Liga (yang biasanya menjadi panggung pemain muda atau pelapis), Jordan Henderson dkk hanya akan melakoni dua pertandingan di Liga Inggris di bulan Januari, yakni melawan Brentford dan Crystal Palace.

Dengan catatan, tak ada perubahan jadwal, termasuk adanya pertandingan tunda melawan Leeds United, yang beberapa waktu lalu ditunda karena ada pemain Leeds yang terjangkit virus Corona.

Berhubung kans meraih trofi Liga Inggris musim ini cukup tipis, masuk akal jika para pemain muda diberi kesempatan bermain, sebagai persiapan untuk musim depan, sekaligus langkah regenerasi pemain.

Mulusnya laju Manchester City di puncak klasemen Liga Inggris musim ini mungkin membuat kompetisi jadi kurang menarik. Apalagi, sejumlah tim tak tampil dengan kekuatan penuh, karena ada sejumlah pemain bintang yang tampil di Piala Afrika.

Tapi, berhubung liga-liga Eropa sedang memasuki periode bursa transfer Januari, semua kemungkinan masih bisa terjadi, baik itu membeli pemain bintang atau justru "menciptakan" pemain bintang.

Menarik ditunggu, bagaimana kiprah Liverpool selama Mane, Salah, dan Keita absen karena "tugas negara" di Piala Afrika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun