Suku Rote mempunyai sistem kekerabatan keluarga inti atau keluarga luas, bersifat patrilineal (garis ayah) dan menjaga adat pernikahan antar klan Gabungan beberapa keluarga luas membentuk klan kecil (nggi leo), gabungan klan-klan kecil membentuk klan besar (leo). Pemimpin klan dinamakan manek atau mane leo.
Dalam hal tarian adat, mereka mempunyai tarian adat yang disebut Tari Tae Benuk. Tarian ini biasa ditampilkan pada acara adat seperti upacara perkawinan adat/pernikahan, lamaran, pelantikan tokoh adat, pesta rumah baru, dan sebagainya.
Dalam hal keyakinan, pada masa lalu, Suku Rote menghayati aliran kepercayaan tradisional. Mereka mengenal sosok Sang Pencipta, yaitu Lamatuan atau Lamatuak. Sosok tersebut dipandang sebagai Pencipta, Pengatur, dan Pemberi Berkah, yang dilambangkan dalam tiang bercabang tiga. Pada masa kini, masyarakat Suku Rote umumnya menganut agama Kristen Protestan, Kristen Katolik, atau Islam.
Referensi
- Kristi, Navita (2012). Fakta Menakjubkan Tentang Indonesia; Wisata Sejarah, Budaya, dan Alam di 33 Provinsi: Bagian 3. Cikal Aksara. ISBN 602-8526-67-3.
- Melalatoa, M. Junus (1995-01-01). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia Jilid L-Z. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
- Hidayah, Dr Zulyani (2015). Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 9789794619292.