Setelah sebelumnya sukses membantai Manchester United 5-0 di Old Trafford, Liverpool melanjutkan tren positif dengan mengalahkan Preston North End 2-0 di ajang Piala Liga Inggris alias Carabao Cup. Gol-gol tim asuhan Juergen Klopp di laga ini dicetak oleh Takumi Minamino dan Divock Origi.
Saya menyebut kemenangan ini sebagai sebuah kemenangan "santai", karena Si Merah menurunkan starting eleven yang sama sekali berbeda, dengan pertandingan sebelumnya.
Hanya Joel Matip saja pemain langganan starter yang turun, itupun hanya satu babak, karena diganti dengan Nat Philips setelah jeda. Klopp bahkan memberi debut starter kepada Harvey Blair, pemain sayap dari tim junior berusia 18 tahun.
Meski kedua tim sebenarnya beda kasta, pertandingan ini berjalan lebih seimbang, ketimbang drama pembantaian di Old Trafford. Penyebabnya, Preston bermain cukup kompak dan ngotot di kandang sendiri.
Terbukti, secara permainan, pertandingan di stadion Deepdale ini sebenarnya berjalan cukup seimbang. Kedua tim sama-sama membuat 9 tembakan.
Liverpool memang unggul penguasaan bola, tapi serangan-serangan cepat Preston mampu menghasilkan peluang berbahaya. Adrian yang kali ini turun sebagai kiper utama beberapa kali sibuk membuat penyelamatan, begitu juga dengan lini belakang yang kali ini dikapteni Joe Gomez.
Di babak pertama, dominasi penguasaan bola The Kop terlihat mubazir, karena Curtis Jones dkk tampak kebingungan menembus pertahanan rapat lawan. Jangankan mencetak gol, menembak saja sulit.
Tapi, situasi lalu membaik di babak kedua, setelah Klopp menginstruksikan anak asuhnya untuk menaikkan tempo permainan, dan mengganti Harvey Blair dengan Connor Bradley, pemain sayap yang juga berusia 18 tahun.
Perubahan ini juga diikuti dengan para bek sayap yang mulai berani naik membantu serangan, dan sering melepas umpan silang ke kotak penalti lawan. Untuk urusan melepas umpan silang berbahaya, eks pelatih Borussia Dortmund kali ini mengandalkan Kostas Tsimikas di kiri dan Neco Williams di kanan.
Meski belum sehebat duet bek sayap utama, yakni Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson, mereka terbukti bisa diandalkan. Keduanya menjadi titik awal terciptanya gol Liverpool di pertandingan ini.
Gol pertama yang dicetak Takumi Minamino di menit ke 63 berawal dari umpan silang Neco Williams di sayap kanan serangan Liverpool, yang dituntaskan dengan baik oleh pemain asal Jepang.
Sementara itu, gol kedua, yang hadir enam menit jelang waktu normal berakhir, juga berawal dari umpan silang. Kostas Tsimikas yang melepas umpan silang ke kotak penalti Preston hampir saja mencetak gol, andai umpan silangnya tak membentuk mistar.
Tapi, bola liar hasil umpan silang bek asal Yunani itu lalu bergulir ke arah Neco Williams, yang lalu melepas tembakan. Tembakan itu awalnya memang berhasil diblok, tapi bola liar lalu dituntaskan Divock Origi menjadi gol kedua, lewat satu tendangan tumit.
Di sisa waktu yang ada, keunggulan 2-0 ini lalu dimanfaatkan Klopp untuk melakukan rotasi pemain. Kali ini, Owen Beck (19) dan Elijah Dixon-Bonner (20) masuk menggantikan Curtis Jones dan Alex Oxlade-Chamberlain.
Strategi rotasi ini cukup bisa dimengerti, karena di tiga pertandingan berikutnya, Liverpool akan menghadapi West Ham United dan Brighton, yang sama-sama sedang tampil oke di Liga Inggris, dan menjamu Atletico Madrid, yang terkenal alot, di Liga Champions.
Meski sebenarnya kurang tajam, khususnya di babak pertama, kemenangan 2-0 di kota Preston tetap menjadi satu hasil positif, karena mereka tetap bisa memecah kebuntuan, dan mengunci kemenangan di waktu yang tepat atas tim lawan yang bermain kompak.
Kini, Liverpool telah sampai di babak perempatfinal Carabao Cup. Menarik ditunggu, bagaimana perjalanan mereka selanjutnya di kompetisi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H