Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sekilas Swedia dan Rasa Berbeda Webinar Koteka

12 September 2021   15:02 Diperbarui: 12 September 2021   15:10 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. KOTEKA Kompasiana

Meski merupakan negara anggota Uni Eropa, negara tetangga Finlandia ini punya satu kebijakan moneter yang cukup unik. Mereka tetap memakai mata uang Krone, bukan Euro seperti negara Uni Eropa pada umumnya.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mencegah efek ketidakstabilan ekonomi, seperti yang terjadi di Spanyol dan Yunani. Awalnya, pemerintah setuju memakai mata uang euro, tapi rakyat menolak lewat referendum.

Inilah salah satu faktor yang membuat perekonomian Swedia cukup aman dari krisis. Saking bagusnya kondisi perekonomian di sana, pemerintah menggratiskan biaya pendidikan sampai jenjang doktoral, termasuk kepada warga asing.

Dengan catatan, si warga negara asing tersebut minimal sudah tinggal selama 2-4 tahun di Swedia, dan sudah mengantongi permanent residence atau izin tinggal tetap. Kebijakan pendidikan gratis ini membuat program wajib belajar sepuluh tahun yang dicanangkan pemerintah setempat relatif sukses.

Dalam hal budaya populer, selain punya grup musik ABBA yang terkenal, Swedia juga punya tim nasional sepak bola yang cukup bagus, baik dalam kategori putra maupun putri.

Di kategori sepak bola putra, Tim Biru Kuning pernah mencapai final Piala Dunia 1958 dan meraih medali perunggu Piala Dunia 1994. Di Euro, prestasi terbaik mereka adalah lolos ke babak semifinal (edisi 1992).

Swedia juga menjadi satu dari sedikit negara Eropa yang pernah jadi tuan rumah turnamen Piala Dunia (1958) dan Euro (1992). Pesepakbola terkenal di era modern dari Swedia antara lain Zlatan Ibrahimovic (AC Milan) dan Viktor Lindelof (Manchester United).

Di kategori sepak bola putri, Timnas Swedia sukses mencapai final Olimpiade (2016 dan 2020), Piala Dunia Putri (2003) dan Piala Eropa Putri (juara di edisi 1984, finalis di edisi 1987, 1995, dan 2001).

Di masa pandemi Corona, kebijakan pemerintah Swedia soal pandemi tidak seketat di negara lain di Eropa. Tidak ada lockdown, tapi ada rekomendasi bekerja atau sekolah dari rumah.

Meski sebagian besar aktivitas dikerjakan di rumah, batasannya tetap seperti biasa, yakni lima hari kerja dalam seminggu, dengan jatah cuti kerja lima minggu dalam setahun, sesuai ketentuan yang berlaku di sana.

Secara umum, Swedia menerapkan The Swedish model. Model kebijakannya mirip dengan di Indonesia, tapi lebih longgar. Dalam artian ada aturan dan tata tertib, tapi tidak diwajibkan pakai masker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun