Situasi ini sempat membuat saya bingung, karena fokus jadi terbagi-bagi. Satu hal yang paling membuat saya jengkel, pelan tapi pasti, setelah tahu saya aktif di organisasi kampus, Bunga makin getol  mendekat.
Beruntung, saat itu saya sudah memutuskan untuk "pensiun" dari kegiatan organisasi kampus, setelah tahun kedua berakhir demi fokus kuliah. Jadi, saya tak bisa menjanjikan apapun kepadanya.
Akhirnya, saya memutuskan untuk iseng melempar "kode menembak" kepada Bunga. Bukan untuk menjadikannya pacar, tapi hanya untuk menguji, apakah benar dia hanya memanfaatkan saya atau ada maksud lain.
Rupanya, inilah titik awal semua terbongkar. HTS itu pelan-pelan berubah jadi "Friendzone". Di sini, image kurang baik soal dirinya terbongkar secara tak sengaja.
Berawal dari permintaannya untuk  dibantu mendaftar ke organisasi kampus di awal tahun ketiga, saya lalu coba membicarakan kepada teman-teman yang masih aktif di lembaga tingkat jurusan, saat sedang jam makan siang di kantin kampus.
Permintaan ini tergolong tak biasa, karena yang biasanya diterima untuk bergabung di organisasi kampus adalah mahasiswa tahun pertama dan kedua. Pertimbangannya sederhana: untuk memperlancar regenerasi. Sudah jelas, saya hanya dimanfaatkan.
Saya lalu menyampaikan permintaan tak biasa ini sambil bercanda, karena permintaan ini sendiri terlihat seperti sebuah candaan. Apalagi, Bunga hanya mengincar poin sertifikat, remeh sekali.
Tanpa basa-basi, saya menyebut, urusan ini sepenuhnya kewenangan teman-teman. Mau di-PHP dulu atau langsung ditolak, bebas. Bola sepenuhnya ada di kaki mereka.
Awalnya, teman-teman penasaran, siapa orang yang punya permintaan aneh ini. Tak disangka, begitu saya sebut nama, sebagian dari mereka langsung tahu. Ternyata, Bunga memang orang yang agak bermasalah.
Setelahnya, saya tak mau tahu lagi. Satu hal yang terlihat setelahnya sudah cukup menjelaskan semuanya: posisi "Friendzone" pelan-pelan naik kelas jadi "Ghosting".
Pengalaman ini kadang saya sebut tragis, karena satu niat baik bisa membuat orang diperlakukan seperti permen karet: habis manis lalu dibuang.