Meski pergeseran tren ini membuat bagian belakang truk terlihat tak seunik dulu, perubahan ini ternyata ikut membuat fungsi bagian belakang truk ikut bergeser. Bukan hanya sebagai ruang berekspresi secara personal, tapi bisa juga menjadi medium promosi yang bisa mengundang cuan.
Peluang ini belakangan dilirik pemerintah daerah, dengan menjadikan bagian belakang truk antardaerah sebagai "iklan berjalan", dengan mensubsidi pihak sopir atau pemilik truk saat pengecatan. Tak heran, ada bagian belakang truk yang bergambar tempat wisata daerah tertentu.
Bagian belakang truk memang hanya satu medium sederhana, yang bisa terlewat begitu saja di jalanan, tapi ia menyimpan begitu banyak cerita. Ia mampu bertahan lintas generasi, karena orisinalitas dan fleksibilitasnya dalam mengikuti perubahan. Inilah yang membuatnya spesial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H