Jika tidak, dampaknya bisa sangat mengerikan. Kita tentu sudah banyak melihat, seberapa banyak tragedi yang muncul karena "siap berhasil, tapi tidak siap menerima kegagalan.".
Meski dari luar terlihat konyol, bisa jadi rasa sakit yang ditanggung si penderita begitu berat. Andai dia tahu kapasitas diri dan siap menerima segala kemungkinan, mungkin semua akan baik-baik saja.
Karenanya, saya memilih untuk tidak pasang target tinggi atau sejenisnya. Saya sudah pernah mengalami rasa sakit semacam itu, dan tak ingin bertemu dengannya lagi.
Apalagi, jika hal-hal yang diimpikan itu bersifat seperti "karunia", macam kesuksesan atau ketenaran. Hal-hal semacam ini bisa diupayakan pada batas tertentu, tapi belum tentu akan datang.
Kadang, karunia semacam ini justru datang kepada mereka yang menghindarinya. Tak ingin disorot, tapi selalu dekat dengan sorotan. Jadi, hal-hal semacam ini sulit diprediksi, karena memang berada di luar kendali.
Jadi, saya merasa lebih nyaman hidup tanpa target muluk apapun, karena dengan begitu saya tidak akan menyakiti diri sendiri dan membohongi orang lain.
Lebih baik mengalir dan menjalani semuanya satu persatu, supaya saat semua berakhir, tak ada rasa penasaran yang tersisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H