Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku dan Racun Itu

20 Maret 2021   03:19 Diperbarui: 20 Maret 2021   03:40 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Freepik.com)

Penyesalan ini kusadari, dari seringnya aku lupa menenggak kopi. Sebenarnya aku tak peduli ini arabika atau robusta. Apapun jenis dan cara pengolahannya, kopi selalu bisa jadi teman yang baik saat hati menjerit.

Sayang, fanatisme dengan dikte kadang membuat ini jadi menjengkelkan. Tak ada ruang untuk perbedaan selera dan pendapat, padahal mereka biasa menggembar-gemborkan kata toleransi.

Ini bukan toleransi, tapi telorasin.

Andai tak ada pagebluk dan isyarat dari opa, aku mungkin tak akan pulang dan bertemu sepasang racun ini. Tapi, inilah yang harus kuhadapi sekarang.

Aku tak bisa dengan enaknya berharap mimpi buruk ini segera berlalu, seperti harapan orang-orang pada pagebluk sialan ini.

Aku hanya berharap, aku bisa melakukan seperti apa yang diisyaratkan opa, dan kalau nanti memang harus pergi, aku bisa mengenyahkan kedua racun ini.

Karena aku hanya ingin hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun