Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku dan Racun Itu

20 Maret 2021   03:19 Diperbarui: 20 Maret 2021   03:40 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Freepik.com)

Itu terjadi sampai opa datang ke mimpiku, dan membawaku mengingat sejenak masa kecil, dalam rasa manis yang kusukai.

Saat aku akhirnya pulang, dan mendapat jaminan pemasukan rutin sepanjang tahun, dari tunggakan gaji di kantor, mereka hanya diam, dan kadang masih mempertanyakan keputusanku waktu itu. Seolah apa yang sudah kulakukan tak ada gunanya.

Mereka lebih suka didengar daripada mendengar, dan nyaris tak pernah menempatkan diri di posisi setara. Apa boleh buat, diam jadi satu-satunya pilihan.

Menyakitkan.

Aku berharap ini hanya sebuah mimpi buruk, walau kenyataannya memang bukan mimpi.

Oke, aku menghadapi lagi racun ini secara langsung. Apa cukup sampai disitu?

Ternyata tidak.

Ada komunitas doa, yang datang secara virtual dan ikut mengisi waktuku. Mereka berpusat di Kota Bengawan. Awalnya menyenangkan, karena mereka tidak mengikat secara berlebihan, tapi, waktu menunjukkan, mereka mulai coba mengikat dan mendikteku.

Ketidakhadiran bisa dilihat sebagai satu kesalahan, dan mereka jadi mulai coba ikut campur, pada apa yang sebenarnya bukan urusan mereka.

Mengerikan.

Jujur, aku kadang masih menyesal, karena keputusan untuk pulang hanya mengundang racun, walau tetap ada sisi menyenangkan yang kudapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun