Ada teman yang datang satu persatu, dan pengalaman demi pengalaman sangat berharga, seperti sempat merantau ke ibukota, dengan modalnya kebetulan berasal dari menulis.
Setiap orang memang punya kecepatan progresi berbeda-beda, tapi karena menulis sebetulnya banyak melibatkan aspek spiritual, maka tak perlu repot-repot memasang rencana target kemajuan.
Biarkan sang waktu dan semesta menuntun secara spiritual, selagi logika dan daya pikir menggerakkan dengan rangkaian kata. Perjalanan selama ini sudah membuktikan itu, saya hanya tinggal mengikuti.
Entah progres apa lagi yang akan saya dapat nanti, tapi yang pasti saya tidak akan meninggalkan ini, karena dari menulis, saya bebas menjadi diri sendiri, dan terus berkembang.
Saya hanya perlu menjalani, sampai akhirnya tiba saat mengalami, karena begitulah hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H