Sekarang atau tidak sama sekali. Begitulah kira-kira "mantra" yang menjadi bahan bakar performa ciamik Atletico Madrid di La Liga Spanyol musim ini.
Benar, secara luar biasa, Atleti sukses berlari kencang di puncak klasemen sementara La Liga. Tak tanggung-tanggung, Koke dkk (poin 50) unggul 10 poin atas duo Barcelona dan Real Madrid (poin 40).
Keunggulan ini didapat pada akhir pekan lalu, saat pasukan Diego Simeone menang 4-2 di kandang Cadiz. Dalam laga ini, Luis Suarez mencetak dua gol, seperti halnya Alvaro Negredo di kubu tuan rumah.
Tapi, gol-gol Saul Niguez dan Koke memastikan Atletico membawa pulang poin penuh. Di pertandingan lain, Real Madrid takluk 1-2 atas Levante, dan poin mereka disamai Barcelona, yang menang 2-1 atas Athletic Bilbao, berkat gol-gol Lionel Messi dan Antoine Griezmann.
Los Colchoneros memang sedang dalam momentum positif musim ini. Inkonsistensi Real Madrid dan Barcelona sukses dimanfaatkan dengan baik. Meski sempat kalah 1-3 atas El Real, mereka sempat membungkam Barca dengan skor 1-0 di Nou Camp.
Keunggulan mereka bisa saja bertambah, karena masih punya tabungan satu pertandingan lebih banyak di liga.
Situasi ini mungkin agak kurang biasa untuk ukuran La Liga, yang kerap jadi kompetisi "sepiring berdua" bagi Duo Clasico. Tapi, Simeone dan Atleti kali ini mampu mendobrak duopoli tersebut, berkat kedatangan Luis Suarez.
Ya, El Pistolero memang tampil istimewa, dengan mencetak 14 gol dan dua assist di liga. Kehadirannya benar-benar menjadi jawaban, atas "missing link" yang selama ini menghantui Los Rojiblancos.
Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Atletico memang punya pertahanan solid yang sangat bisa diandalkan. Sayang, lini depan mereka kerap tampil melempem saat harus mencetak gol.
Akibatnya, mereka kerap kehilangan poin, dan tertinggal jauh dalam pacuan gelar juara. Saat juara liga Spanyol musim 2013/2014, mereka memang punya kombinasi oke, lini belakang solid yang dikomandani Diego Godin, dan Diego Costa yang tampil klinis di lini depan.
Kombinasi ini sempat hilang, sebelum akhirnya Suarez datang. Meski berstatus pemain buangan dari Barcelona, nyatanya pemain berusia 34 tahun itu masih sangat bisa diandalkan.
Meski sudah senior, pemain asal Uruguay ini terbukti masih belum habis. Dirinya bahkan kerap menentukan hasil akhir, seperti saat melawan Cadiz.
Dengan lini belakang yang tangguh di bawah komando Jan Oblak di bawah mistar, dan lini depan yang tajam, Atletico kali ini benar-benar menampilkan dua wajah: alot saat bertahan, tapi efektif saat menyerang.
Agaknya, inilah "rumus juara" ala Simeone, yang sejauh ini terbukti manjur. Sebelumnya, rumus ini seperti hilang entah kemana.
Melihat situasinya, rumus ini akan terus diandalkan, untuk meraih poin penuh. Semakin banyak kemenangan yang diraih, pertemuan langsung dengan Barca dan Real Madrid akan jadi kurang penting, karena mereka sukses membuat jarak cukup jauh.
Inkonsistensi Real Madrid dan Barcelona musim ini memang jadi berkah terselubung buat Atletico Madrid. Tapi, bukan berarti mereka boleh berleha-leha.
Ini adalah satu kesempatan langka yang tak boleh dibiarkan lewat begitu saja. Sekali terlewatkan, penyesalan yang datang.
Andai mereka berhasil, Barca mungkin akan sangat menyesal, karena mereka sudah membuang Suarez, yang justru mencorong di Wanda Metropolitano. Tapi, untuk mencapainya, Atletico setidaknya masih harus menjaga grafik performa saat ini, sambil berharap Barca dan Real Madrid kehilangan poin penuh.
Mampukah Atleti menjaga asa juara?
