Inilah yang belakangan sering kita lihat. Sedihnya, jumlah informasi yang bermuatan perspektif positif justru terbatas, padahal, informasi beginilah yang saat ini lebih dibutuhkan.
Otomatis, kita perlu melakukan "diet" terhadap asupan informasi, supaya kesehatan mental dapat tetap terjaga, meski tak pergi piknik. Kita perlu memilah, mana yang penting dan tidak. Dengan demikian, kita bisa tetap berpikir waras, dan bertindak tepat.
Saya bukan mengajak Anda untuk menjadi apatis, tapi ini soal kesadaran diri. Jika kita punya kesadaran diri yang baik, tanpa perlu diatur ketat di sana-sini pun, semua akan baik-baik saja, karena kita tahu mana yang baik dan buruk.
Tentu akan perlu waktu untuk membangunnya, karena ini berkaitan dengan mentalitas. Meski terlambat, ini perlu segera dibangun, supaya kerusakan akibat Infodemi bisa segera diperbaiki. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H