Orang sepertiku mungkin akan membuat profesi motivator bangkrut, dan terus jadi bulan-bulanan keluarga besar. Aku terlihat tanpa mimpi, tanpa target, dan berjalan begitu saja.
Menyedihkan?
Tunggu dulu.
Ini bukan sesuatu yang menyedihkan, karena aku tak meracuni diri dengan bar-bar. Jika sebuah mimpi berubah jadi obsesi yang gagal dicapai, itu adalah awal sebuah aib.
Kegagalan dipandang sebagai sukses yang tertunda, dan akan ada sepaket kebohongan lain yang mengikutinya.
Ada yang berlagak sukses, tapi gali lubang tutup jurang. Ada yang bermulut manis tapi jago menipu orang. Ada juga yang sudah ambruk tapi tetap angkuh, karena merasa diri lebih tinggi dari yang lain.
Saat semua itu terbongkar, tak ada lagi yang bisa dibanggakan. Cita-cita sangat tinggi sudah menjadi aib, tidak bunuh diri saja sudah sangat bagus.
Menyedihkan bukan?
Hujan awal tahun memang sudah memberi banyak pesan berharga. Benar, sebuah pesan peringatan bukan tempat menggantung asa.Â
Tapi, aku berharap hujan tak datang di awal tahun, karena itu akan memutar ulang memori di momen sulit, seperti sebuah rekaman video. Andai ternyata tetap hujan, semoga aku bisa melewatinya dengan selamat.
Aku hanya ingin memulai tanpa beban, tanpa target muluk, supaya bisa menikmati semuanya dengan lepas, dan menyelesaikan dengan hati lega.