Meme di atas, adalah salah satu meme yang viral di media sosial, seiring tersingkirnya Manchester United di fase grup Liga Champions musim ini. Adalah kekalahan beruntun dari PSG dan RB Leipzig di dua laga terakhir fase grup, yang membuat mereka harus turun kelas ke Liga Europa. Apa boleh buat, Setan Merah harus takluk di grup neraka.
Ini sangat kontras, dengan hasil yang mereka raih di dua laga perdana. Dimana, mereka mampu membekuk dua tim tangguh tersebut.
Berhubung RB Leipzig dan PSG adalah semifinalis dan finalis Liga Champions musim lalu, optimisme MU dan sebagian Manchunian rupanya langsung meroket tajam. Alhasil, muncul posting bernada jumawa, seperti pada gambar di atas.
Bukannya saya mengecilkan start bagus Marcus Rashford dkk, tapi sikap seperti itu rasanya kurang pantas, untuk ukuran klub juara Liga Champions tiga kali seperti mereka. Benar, mereka sudah membuat dua kemenangan, tapi itu belum menjamin apapun.
Benar saja, euforia itu membuat Tim Setan Merah lupa diri, dan tergelincir di fase kritis. Dimulai dari kekalahan 1-2 di markas Istanbul Basaksehir pada matchday ketiga, situasi mulai genting.
Kekalahan ini memang dibalas di Old Trafford pada laga berikutnya, tapi kekalahan beruntun justru datang setelahnya.
Dimulai dari kekalahan 1-3 atas PSG di Old Trafford, dan ditutup dengan kekalahan dramatis 2-3 atas Leipzig di Jerman. Disebut dramatis, karena mereka sempat tertinggal 0-3 lebih dulu, sebelum akhirnya kalah tipis, karena gol-gol Bruno Fernandes dan Paul Pogba datang terlambat.
Yang lebih menyakitkan lagi, mereka dipastikan tersingkir, meski laga PSG vs Istanbul Basaksehir ditunda akibat insiden rasisme. Penyebabnya, Les Parisiens unggul head to head atas sang wakil Inggris.
Alhasil, United harus membayar mahal sikap jumawa mereka di dua laga awal. Capaian suram ini juga membuktikan, mereka punya cara berpikir yang agak rumit.
Kok bisa?
Sederhana saja, mereka berusaha keras dan mampu mendapatkan tiket lolos ke Liga Champions, setelah finish dramatis di posisi empat besar klasemen Liga Inggris musim lalu. Untuk mencapainya, tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer sampai harus deg-degan hingga pekan terakhir, akibat ketatnya persaingan.
Tapi, prestasi itu kini malah jadi komedi, karena tiket Liga Champions itu justru digunakan untuk mencari tiket lolos ke babak gugur Liga Europa. Andai saja tahu hasilnya akan seperti ini, seharusnya mereka tak perlu ngotot mengejar empat besar, karena ternyata belum cukup kapabel, bahkan untuk lolos dari fase grup.
Ini memang sebuah tragedi bagi MU dan penggemarnya, sekaligus komedi bagi seluruh pecinta sepak bola. Inilah "kecelakaan" Â fatal yang sekaligus membuktikan, sikap jumawa saat belum meraih apapun, adalah tabu yang bisa berakibat fatal.
Apalagi, jika itu sudah terekam jejak digital yang tak kenal ampun.
Miris!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H