Tapi, prestasi itu kini malah jadi komedi, karena tiket Liga Champions itu justru digunakan untuk mencari tiket lolos ke babak gugur Liga Europa. Andai saja tahu hasilnya akan seperti ini, seharusnya mereka tak perlu ngotot mengejar empat besar, karena ternyata belum cukup kapabel, bahkan untuk lolos dari fase grup.
Ini memang sebuah tragedi bagi MU dan penggemarnya, sekaligus komedi bagi seluruh pecinta sepak bola. Inilah "kecelakaan" Â fatal yang sekaligus membuktikan, sikap jumawa saat belum meraih apapun, adalah tabu yang bisa berakibat fatal.
Apalagi, jika itu sudah terekam jejak digital yang tak kenal ampun.
Miris!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H