Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kisah Tiga Tim Anak Bawang Amerika Latin

14 November 2020   00:04 Diperbarui: 14 November 2020   00:22 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bolivia sendiri sebenarnya bukan tanpa prestasi.  Tim berjuluk La Verde (Si Hijau) ini pernah juara Copa America 1963 di kandang sendiri, dan pernah tampil di Piala Dunia 1930 dan 1950, meski keduanya didapat melalui jalur undangan atau sebagai tim pengganti.

Di era 1990-an, Timnas dari negara tanpa pantai di Amerika Selatan ini sempat mencuri perhatian. Dimotori Marco Etcheverry, Luis Cristaldo, dan Erwin Sanchez, Bolivia mampu lolos ke Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

Aksi Erwin Sanchez di Piala Dunia 1994 (Gettyimages.co.uk)
Aksi Erwin Sanchez di Piala Dunia 1994 (Gettyimages.co.uk)
Meski akhirnya hanya mentok di fase grup setelah kalah dari Jerman dan Spanyol, tim asuhan Xabier Azkagorta (Spanyol) ini mampu menuai pujian, karena sempat mengalahkan Brasil 2-0 di kualifikasi Piala Dunia 1994. 

Kala itu, Tim Samba yang akhirnya menjadi juara di Amerika Serikat diperkuat pemain macam Romario dan Claudio Taffarel (kini pelatih kiper Timnas Brasil).

Bolivia kembali mencatat prestasi, saat menjadi finalis Copa America 1997 di kandang sendiri. Kali ini, giliran Brasil yang menundukkan mereka di final.

Setelahnya, mereka terpuruk dan kerap jadi bulan-bulanan lawan. Meski punya kandang berketinggian lebih dari 3600 meter di atas permukaan laut di kota La Paz, mereka kerap keteteran saat main di kandang lawan, atau menghadapi lawan berteknik dan taktik oke di kandang sendiri.

Benar, secara fisik mereka mampu mengimbangi, tapi agak kedodoran secara teknik. Sejak berakhirnya era Erwin Sanchez dkk, kebanyakan poin mereka di kualifikasi Piala Dunia diraih di La Paz.

Terkini, kualifikasi Piala Dunia 2022 bisa menjadi episode suram lainnya, karena mereka sudah tiga kali kalah dari tiga laga awal. Dua dari tiga kekalahan ini terjadi di La Paz, yakni atas Argentina dan Ekuador.

Bisa dibilang, mereka kini mengalami kemandekan, dan ketinggian La Paz tak sepenuhnya bisa diandalkan. Tim-tim lawan mulai bisa mengantisipasinya, sehingga tak lagi bermasalah dengan kadar oksigen tipis di kota ini.

Di Copa America, sejak mencapai final tahun 1997, Bolivia hanya mampu lolos dari fase grup pada Copa America 2015. Belakangan, mereka makin tertinggal, karena tim anak bawang lain di Amerika Latin, yakni Venezuela, juga mulai berkembang.

Venezuela sendiri memang masih menjadi satu-satunya negara zona CONMEBOL yang belum pernah lolos ke Piala Dunia. Tapi, faktor ini sedikit banyak bisa dimaklumi, karena negara ini menjadikan baseball sebagai olahraga nomor satu.

Salomon Rondon, bintang utama Timnas Venezuela (Beinsports.com)
Salomon Rondon, bintang utama Timnas Venezuela (Beinsports.com)
Sepak bola di Venezuela baru mulai mendapat tempat, saat Si Merah Marun mencapai perempat final Copa America 2007 di kandang sendiri. Setelahnya, mereka mencapai semifinal Copa America 2011 dan perempat final Copa America Centenario 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun