Pada Selasa (29/9, dinihari WIB) tersaji laga "big match" antara tuan rumah Liverpool versus Arsenal. Laga pekan ke 3 Liga Inggris musim 2020/2021 ini tersaji di Stadion Anfield, dan banyak dinanti pecinta bola.
Maklum, di dua pertandingan sebelumnya, mereka sama-sama meraih kemenangan. Kemenangan di pekan ini juga berarti penting, karena tim-tim pesaing seperti Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Manchester City gagal meraih poin penuh, sementara itu, Manchester United masih belum stabil.
Di kubu tim tamu, duel akbar ini menjadi tes buat Arsenal, yang belakangan meningkat pesat bersama Mikel Arteta.
Sementara itu, bagi Liverpool, ini menjadi tes sulit berikut mereka. Maklum, di dua pertandingan sebelumnya, Jordan Henderson dkk bertemu dua lawan tangguh, yakni tim promosi Leeds United, dan Chelsea.
Uniknya, setelah itu kedua tim akan kembali saling baku hantam di Anfield. Bukan di ajang Liga Inggris, tapi di ajang Piala Liga Inggris.
Sebetulnya, duel dua tim merah ini berawal dengan hati-hati. Tapi, gol pertama mengubah segalanya.
Berawal dari kesalahan Andy Robertson di menit ke 26, Tim London Merah mampu unggul lebih dulu, setelah Alexandre Lacazette mampu menjebol gawang Alisson. Arsenal unggul 0-1.
Tentunya, ini akan jadi momentum bagus buat Arsenal untuk mengontrol keadaan. Maklum, di laga ini, Tim Merseyside Merah banyak memegang kendali permainan.
Kebetulan, cara ini sempat berhasil, saat Tim Gudang Peluru memang adu penalti di Community Shield atas lawan yang sama. Tapi, cara yang sama ternyata tak mempan dua kali.
Si Merah yang kebobolan, justru balik mencuri momentum, setelah Sadio Mane menyamakan skor dua menit berselang. Bintang Senegal ini mampu menjebol gawang Bernd Leno, setelah memanfaatkan bola muntah hasil tendangan Mohamed Salah.
Gol ini membuat David Luiz dkk kocar-kacir menahan gempuran ombak serangan Naby Keita dkk. Meski tampil tanpa Thiago Alcantara yang kurang fit, Liverpool ternyata tetap berbahaya.
Di sini, gol seolah tinggal menunggu waktu. Benar saja, di menit ke 34, Andy Robertson sukses menjebol gawang Arsenal, setelah memanfaatkan umpan Trent Alexander-Arnold.
Situasi unggul 2-1 membuat Liverpool menutup babak pertama dengan nyaman.
Di babak kedua, The Anfield Gank masih mengontrol keadaan. Kali ini, mereka berusaha mengejar gol ketiga, guna "membunuh" pertandingan.
Situasi ini membuat permainan Arsenal sulit berkembang. Meski sesekali bergerilya lewat serangan balik, gelombang serangan Roberto Firmino dkk tetap membuat mereka kewalahan.
Hasilnya, alih-alih mencuri gol penyeimbang, gawang Arsenal justru kembali jebol di menit ke 88. Kali ini, Diogo Jota yang mencatat debut sebagai pemain pengganti berhasil memberi kesan pertama yang oke.
Liverpool pun akhirnya menang 3-1, dan mengirim pesan serius untuk para pesaing. Meski tak begitu aktif berbelanja pemain baru, nyatanya Liverpool mampu mengatasi lawan-lawan sulit di awal musim.
Ini menunjukkan, Liverpool masih tangguh, dan mampu bermain cerdas. Mereka tahu harus bagaimana saat mengontrol situasi, bahkan saat tertinggal sekalipun.
Bukan hanya itu, ketiga pemain baru mereka sama-sama mampu membuat kesan positif. Thiago tampil oke saat melawan Chelsea, Kostas Tsimikas tampil baik saat melawan Lincoln City, dan Diogo Jota langsung mencetak gol ke gawang Arsenal.
Perjalanan memang masih panjang. Masih banyak yang harus dibenahi dan dioptimalkan.
Tapi, jika Liverpool mampu menjaga dan meningkatkan level performa tim saat ini, bukan tak mungkin cerita musim lalu kembali terulang. Mereka masih punya rasa lapar dan kedewasaan seperti sebelumnya, tinggal bagaimana membuktikannya di lapangan.
Mampukah Liverpool mewujudkannya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H