Di sini, gol seolah tinggal menunggu waktu. Benar saja, di menit ke 34, Andy Robertson sukses menjebol gawang Arsenal, setelah memanfaatkan umpan Trent Alexander-Arnold.
Situasi unggul 2-1 membuat Liverpool menutup babak pertama dengan nyaman.
Di babak kedua, The Anfield Gank masih mengontrol keadaan. Kali ini, mereka berusaha mengejar gol ketiga, guna "membunuh" pertandingan.
Situasi ini membuat permainan Arsenal sulit berkembang. Meski sesekali bergerilya lewat serangan balik, gelombang serangan Roberto Firmino dkk tetap membuat mereka kewalahan.
Hasilnya, alih-alih mencuri gol penyeimbang, gawang Arsenal justru kembali jebol di menit ke 88. Kali ini, Diogo Jota yang mencatat debut sebagai pemain pengganti berhasil memberi kesan pertama yang oke.
Liverpool pun akhirnya menang 3-1, dan mengirim pesan serius untuk para pesaing. Meski tak begitu aktif berbelanja pemain baru, nyatanya Liverpool mampu mengatasi lawan-lawan sulit di awal musim.
Ini menunjukkan, Liverpool masih tangguh, dan mampu bermain cerdas. Mereka tahu harus bagaimana saat mengontrol situasi, bahkan saat tertinggal sekalipun.
Bukan hanya itu, ketiga pemain baru mereka sama-sama mampu membuat kesan positif. Thiago tampil oke saat melawan Chelsea, Kostas Tsimikas tampil baik saat melawan Lincoln City, dan Diogo Jota langsung mencetak gol ke gawang Arsenal.
Perjalanan memang masih panjang. Masih banyak yang harus dibenahi dan dioptimalkan.
Tapi, jika Liverpool mampu menjaga dan meningkatkan level performa tim saat ini, bukan tak mungkin cerita musim lalu kembali terulang. Mereka masih punya rasa lapar dan kedewasaan seperti sebelumnya, tinggal bagaimana membuktikannya di lapangan.
Mampukah Liverpool mewujudkannya?