Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Pesan

8 September 2020   21:39 Diperbarui: 8 September 2020   21:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Istockphoto.com)

Aku masih ingat itu semua, rasa pilu saat terbelenggu, dan terpasung saat ingin melangkah. Di saat seperti ini, pulang ke Kota Klasik hanya menunda kekalahan.

Bisa saja aku pulang, tapi akan sangat menyakitkan, kalau aku dilarang pergi lagi saat kesempatan lain datang. Jika pulang adalah sebuah jebakan, maka berjuang adalah sebuah kehormatan.

Aku hanya tak ingin kepahitan itu terulang lagi.

Buat apa pulang hanya untuk menunggu Godot, jika masih ada kesempatan nyata untuk berjuang?

Meski di sini aku juga menghadapi situasi pelik, karena ada sosok kurang bertanggung jawab, yang menyebut dirinya pemimpin, aku tetap ingin terus berjuang. Bagiku, ini jauh lebih terhormat, daripada menanggung sakit akibat dipaksa kalah sebelum bertanding.

Di depanku, ada banyak kesempatan yang kucoba, bersama apa yang sedang kujalani saat ini. Inilah yang harus kuperjuangkan, bersama semua kekacauan yang masih tersisa.

Ini memang tak akan semudah membalik telapak tangan, tapi aku tahu, saat semua sudah kulalui, aku tak akan pernah lupa caranya bersyukur, karena mau menghadapi kesulitan sampai akhir.

Aku tak akan berpikir untuk pulang, karena "pulang" adalah hak istimewa, buat mereka yang sudah menyelesaikan dan memenangkan pertarungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun