Meski sempat mencapai perempatfinal Asian Games 1982, mereka perlahan menjadi tim medioker di Asia, karena jarang tampil, apalagi melaju jauh di turnamen mayor. Pada era ini, India hanya mencatat penampilan di ajang Piala Asia 1984, dengan masuk kotak di fase grup.
Selebihnya, prestasi hanya mampu diraih India di level regional, lewat ajang Piala SAFF (Piala AFF-nya Asia Selatan). Di turnamen yang rutin digelar sejak tahun 1993 ini, India memang tercatat sebagai tim tersukses dengan 7 kali menjadi juara. Mirip dengan Thailand di Asia Tenggara.
Sedikit titik terang muncul di era 2000-an, saat Tim Macan Biru dinahkodai Stephen Constantine (Inggris). Untuk pertama kali dalam beberapa dekade, India mampu melaju jauh di turnamen tingkat benua, saat mencapai final Afro-Asian Games 2003 di kandang sendiri
Momentum positif kembali berlanjut, saat Bob Houghton (Inggris) melatih Tim Anak Benua. Di bawah komando eks pelatih Malmo FF ini, India mampu meraih gelar juara AFC Challenge Cup 2008, sekaligus lolos ke Piala Asia 2011, setelah menang 4-1 atas Tajikistan di final. Dalam laga ini, Sunil Chhetri menjadi bintang lewat trigolnya.
Meski selalu kalah di fase grup Piala Asia 2011, ternyata ini menjadi satu momentum positif buat sepak bola di India. Pembentukan Indian Super League (ISL) oleh AIFF tahun 2013 menjadi momentum lanjutannya.
Kompetisi ISL sendiri mulai aktif sejak 2014 hingga kini. Tujuannya adalah untuk memperluas jaringan kerjasama internasional dalam bidang sepakbola, dan membina potensi sepakbola India.
Tak hanya itu, ISL juga menjalin kerjasama, dengan kompetisi Major League Soccer (MLS) AS, dan A League (Australia). Dari segi publisitas, liga "break away" satu ini juga mampu menarik perhatian, karena menghadirkan pemain sekaliber Nicolas Anelka, Roberto Carlos, dan Alessandro Del Piero.
Hasilnya, kemajuan kembali didapat, baik di dalam maupun luar lapangan, meski tidak instan. Di dalam lapangan, India mampu lolos ke fase grup Piala Asia 2019, dan sempat mengalahkan Thailand 4-1. Sebuah peningkatan, jika dibanding penampilan mereka sebelumnya.
Di luar lapangan, AIFF dan pemerintah setempat berhasil melobi FIFA dalam proses bidding tuan rumah Piala Dunia U-17. Tak tanggung-tanggung, FIFA memilih India sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 tahun 2017 (sepak bola putra), dan Piala Dunia U-17 (sepak bola putri) tahun 2020, yang belakangan ditunda setahun menyusul imbas pandemi COVID-19.
Di sini, kita bisa melihat, seberapa jauh perjalanan berproses yang ditempuh Timnas India. Meski terlihat rumit seperti film Bollywood, pelan tapi pasti mereka terus meningkat. Jika tetap pada jalurnya, bukan tak mungkin mereka akan benar-benar lolos ke Piala Dunia suatu saat nanti.