Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rupa-rupa Julukan Pesepak Bola

30 Januari 2020   22:27 Diperbarui: 9 November 2021   21:47 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, jika ada pemain yang dikenal karena kelebihan sekaligus sikap buruk yang pernah dilakukannya di lapangan, Luis Suarez menjadi contoh paling mentereng. Ujung tombak Timnas Uruguay ini dikenal sebagai "El Pistolero", merujuk pada kemampuan mencetak golnya yang oke. 

Meski begitu, ia juga dikenal sebagai "Dracula", karena pernah beberapa kali mendapat skorsing panjang, akibat menggigit pemain lawan, seperti yang dilakukannya pada Giorgio Chiellini (Italia) di Piala Dunia 2014 lalu.

Terkait negara asal, ada Mohamed Salah, yang oleh fans Liverpool dijuluki "Egyptian King" (Raja Mesir), merujuk pada negara asalnya. 

Di masa lalu, kita juga mengenal sosok Pavel Nedved, legenda Juventus dan Timnas Republik Ceko, yang dikenal dengan sebutan "The Czech Cannon", merujuk pada negara asalnya, dan akurasi tembakannya yang oke.

Terkait prestasi, ada sebuah paradoks yang menjadi dasar, mengapa seorang pemain dikenal. Pertama, dilihat dari prestasi positif yang dibuatnya di lapangan. Kedua, dilihat dari kontroversi, pernyataan unik, atau prestasi negatif yang dibuatnya.

Untuk kasus pertama, ada Pele (Brasil) yang dijuluki sebagai "O Rey" (Sang Raja), antara lain karena kesuksesan meraih tiga trofi Piala Dunia semasa bermain. Selain Pele, ada juga Ronaldo, legenda Brasil lainnya, yang dikenal sebagai "Sang Fenomena", karena produktif dalam mencetak gol semasa bermain.

Pada kasus kedua, ada satu label yang belakangan viral di dunia maya, dan menjadi "ciri khas" pesepak bola tertentu, yakni "Lord".  Sayang, para "Lord" sepak bola ini lebih banyak dikenal luas, akibat sisi negatifnya, dibanding prestasinya di lapangan.

Ada yang dikenal sebagai "Lord" karena gemar melempar pernyataan unik, seperti Dejan Lovren, dan Nicklas Bendtner. Di dalam negeri, ada Edy Rahmayadi, Gubernur Sumatera Utara, yang sempat menjadi "Lord", karena sempat beberapa kali melempar pernyataan unik saat menjadi Ketum PSSI.

Ada yang diingat sebagai "Lord" karena penampilan buruk di satu pertandingan, seperti dialami Loris Karius. Kiper Liverpool asal Jerman ini "ditahbiskan" sebagai Lord, akibat sepasang blundernya di final Liga Champions musim 2017/2018. 

Pada kasus hampir serupa, ada nama Jesse Lingard yang turut menjadi seorang "Lord". Maklum, pemain Manchester United ini belakangan lebih produktif dalam hal membuat konten viral di dunia maya, ketimbang membuat gol atau assist di lapangan hijau.

Di dalam negeri, ada Hariono, yang mendapat gelar "Lord", setelah dirinya dikartu merah wasit, akibat kedapatan melanggar pemain lawan, dengan tendangan kungfu di kotak terlarang. Momen ini terjadi di Liga 1 musim lalu, saat dirinya masih berseragam Persib Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun