Uniknya, jika melihat tren performa Argentina yang terus membaik di tiap laga, kita bisa melihat bersama, bagaimana strategi psikologis Lionel Scaloni berjalan. Secara cerdik, eks pemain West Ham United ini menjadikan Messi sebagai "target man" yang menampung semua sorotan publik kepada Tim Tango.Â
Dengan posisinya sebagai kapten dan bintang utama tim, membiarkan semua sorotan tertuju pada Messi justru menguntungkan, alih-alih merugikan. Karena, dengan terpusatnya sorotan publik pada Messi, ada ruang lebih bagi pemain Timnas Argentina lainnya, untuk bisa fokus sepenuhnya pada performa di lapangan hijau.Â
Jadi, alih-alih menuntut Messi mencetak gol atau assist sebanyak mungkin, Scaloni membiarkan Messi tetap disorot tajam seperti biasa untuk membuat Argentina makin berkembang secara tim. Supaya, Messi tak lagi susah payah bekerja seorang diri di Timnas Argentina.
Sejauh ini, strategi Scaloni membuahkan hasil, dengan lolosnya Tim Tango ke babak semifinal dan bersinarnya Lautaro Martinez di Copa America 2019.
Andai Argentina mampu lolos ke final dan menjadi juara Copa America 2019, kita layak untuk angkat topi pada Scaloni, karena ia tak lagi membuat Argentina terlalu bergantung pada Messi, tapi justru mampu memanfaatkan kebintangan Messi untuk membuat pemain lainnya ikut bersinar terang.
Mampukah Tim Tango berjaya di Negeri Samba?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H