Jadi, daripada meratapi kegagalan yang sudah selayaknya didapat, akan lebih baik jika PSSI dan timnas Indonesia mulai introspeksi diri dan berbenah. Kita harus mulai menyadari, level asli kualitas sepak bola nasional di level Asia Tenggara kini sudah mulai tertinggal, bahkan dari Filipina, tim yang di masa lalu kerap jadi lumbung gol timnas.
Situasi makin terlihat memalukan, karena di saat Thailand dan Filipina berani mengontrak pelatih sekaliber Milovan Rajevac dan Sven Goran Eriksson (keduanya pernah mencapai babak perempatfinal Piala Dunia), dan lolos ke Piala Asia 2019, PSSI malah menunggak gaji Luis Milla, dan dengan sembrono mencopot pelatih asal Spanyol itu, saat Piala AFF sudah di depan mata. Sungguh ironis.
Melihat situasi tersebut, alangkah baiknya jika PSSI segera berhenti berpola pikir instan dan mulai sadar diri. Mereka harus mulai membangun semuanya dari awal dengan sabar. Jika tidak, kegagalan kali ini hanyalah awal dari rentetan kegagalan Timnas Indonesia berikutnya di masa depan.Â
Andai situasinya tetap begini terus, cepat atau lambat kita akan dikangkangi negara-negara macam Timor Leste, Kamboja, atau Laos. Cepatlah sadar, PSSI!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H