Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Romansa Sepak Bola dan Politik

11 Oktober 2017   07:31 Diperbarui: 12 Oktober 2017   08:13 3713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, FIFA, dan anggotanya terlihat seperti kartel uang, dengan potensi korupsi cukup besar. Maka, tak mengagetkan jika belakangan, kita sering mendengar petinggi FIFA, dan federasi yang ditangkap karena dugaan korupsi.  Tanpa sadar, FIFA -dan anggotanya- justru menjalankan  politik mereka sendiri, sambil mengakui bahwa politik dan sepakbola adalah pasangan yang tak terpisahkan.

Jas merah, atau "jangan sekali-sekali melupakan sejarah", seperti kata Bung Karno dahulu, agaknya perlu dilakukan FIFA, dan anggotanya, termasuk Indonesia, untuk berintrospeksi. Mereka tidak perlu malu ataupun trauma untuk belajar dari sejarah. Karena sejarah ada supaya mereka dapat belajar dari kesalahan di masa lalu, untuk dapat menjadi lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun