Terdengar nafas memburu, sayup gerutu ambigu
Tak sanggup sayu melihat pilu
Saat ini musimmu tlah berganti baru
Masihkah kau teringat kemarau hari lalu?
Sudahlah, songsong segera kisah harum narwastu
Penuhi relung jiwa dengan nyanyian hati nan merdu
Pandanglah berjuta swara langit menyapamu
Gumpalan awan selipkan indahnya pelangi baru
Rindumu kan terbalaskan tulusnya rayuan
Binar surya mengintip malu dari kejauhan
Semakin riuh butiran air berjatuhan
Mengapa tak kau usap tangis kesedihan?
Peluklah hujan!
YW, 19 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!