Mohon tunggu...
Yosh Widyawan
Yosh Widyawan Mohon Tunggu... Guru - 🇮🇩

☕ Sekedar penikmat rasa, kata dan makna📝

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pak Nadiem, Mungkin Ini Momentum Pendidikan Karakter

14 April 2020   19:31 Diperbarui: 14 April 2020   20:40 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah berminggu-minggu berjalan, wabah Corona di Indonesia tak kunjung usai juga. Bencana internasional yang lama-lama semakin serius dampaknya. Ditambah lagi dengan begitu banyak korban nyawa yang jumlahnya tak terkira. Di berbagai bidang merasakan akibat buruk dari wabah ini, termasuk dunia pendidikan.        

Tanpa mengabaikan bangsa kita yang sedang berjuang hadapi wabah virus Covid-19, kali ini mencoba beranikan diri menyampaikan harapan-harapan kepada Bapak Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. 

Memang perlu dimaklumi dan setuju dengan kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah di masa adanya wabah Corona saat ini. Dan kini jadi ikut merenungkan sebegitu kompleksnya persoalan pendidikan sekarang ini.

Berbagai persoalan menyangkut karakter menjadi fokus kebijakan pendidikan saat ini. Dan ini tepat sekali dengan keprihatian-keprihatinan yang terjadi dimasyarakat, seperti : kebebasan yang melampaui batas generasi muda di media sosial hanya karena ingin viral dan terkenal, siswa sudah tidak menghormati bahkan melecehkan guru, serta kemerosotan etika dan moral lainnya.

Dalam Kurikulum Pendidikan 2013, berbagai usaha pendidikan diarahkan kepada pendidikan karakter sebagai yang utama. Beberapa 18 nilai karakter diberikan dan ditanamkan kepada peserta didik, yaitu : religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

Pada masa-masa penanggulangan wabah Corona ini, jelas sekali situasi dan kondisi berbeda dengan hari-hari biasanya. Hampir sebagian besar orang saat ini mau tidak mau harus mentaati anjuran dan peraturan pemerintah demi keselamatan. Jika direnungkan sebenarnya ini juga merupakan bentuk pendidikan secara luas kepada masyarakat. 

Mungkin benar ada ungkapan bahwa "mendidik adakalanya perlu memaksa agar dimengerti". Sementara saat ini yang memaksa bukan siapa-siapa lagi termasuk pemerintah, tapi keadaan nyata wabah Corona yang dialami bersama.

Sepertinya situasi dan kondisi ini bisa digunakan seefektif mungkin untuk pendidikan karakter. Dan berikut beberapa hal yang bisa menjadi perhatian, terkait pendidikan karakter dengan memanfaatkan momentum saat-saat ini.

Pertama, mengembangkan budaya baik

Ketidakpatuhan dan ketidaktaatan pada anjuran peraturan di berbagai bidang telah sering terjadi di dengan bermacam-macam bentuknya. Orang bisa melakukan itu kemungkinan karena kurangnya pemahaman dan kesadaran. 

Termasuk seperti anjuran peduli kesehatan, rajin mencuci tangan pakai sabun, melanggar peraturan, tidak tertib lalu lintas, melanggar antrian dan banyak lainnya.

Kenyataan banyaknya korban nyawa karena Virus Covid-19 ini sebagian besar akibat ketidaktaatan pada anjuran baik dan ketidakpatuhan kepada peraturan yang dibuat untuk keselamatan. Maka perlu pemahaman dan kesadaran yang baik dari semua orang tanpa kecuali untuk keselamatan semua pula.

Ada harapan bersama, agar semua orang di Indonesia memiliki budaya taat dan patuh pada peraturan agar semua merasa aman dan nyaman. Mau mengikuti anjuran baik, agar diri sendiri serta lingkungan bersih dan sehat.

Kedua, mengembangkan rasa kemanusiaan

Rendahnya rasa kepedulian terhadap penderitaan orang lain, menjadi kerihatinan. Di tengah bencana masih ada yang kurang peduli dengan sesama, contoh dari memborong masker akhirnya sebabkan kelangkaan dan menjadi mahal hingga yang sungguh terlalu menolak pemakaman jenazah korban virus Covid-19.

Kejadian ini membukakan mata banyak orang, bahwa rasa kemanusiaan masih dipertanyakan. Hal ini membuat banyak orang geram dan semoga banyak pula yang menyadari bahwa hal itu tidak dapat dibenarkan. Momen ini menjadi pembelajaran berharga, bahwa kemanusiaan melampaui batas status, kedudukan, agama atau apapun golongan.

Ketiga, meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Wabah virus Corona bisa mencelakai siapa saja tanpa terkecuali. Dari kaya-miskin, kedudukan rendah-kedudukan tinggi, golongan apapun, agama apapun, suku apapun semuanya dapat terkena dampak dari virus ini. 

Bahkan dokter, paramedis dan para petugas kesehatan yang telah berjuang menyempuhkan akibat wabah ini tidak luput dari kemungkinan terkena virus Corona.

Tidak ada satu pun manusia bisa menjamin kita terhindar dari bahaya virus ini. Hanya Tuhan Yang Maha Kuasa lah yang mampu menyelamatkan dan member perlindungan bagi kita manusia.

Hal ini pembelajaran penting dan berharaga untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME sesuai agama dan keyakinan masing-masing.

Keempat, mengembangkan diri untuk siap dengan perubahan

Satu hal lagi yang bisa menjadi perhatian, yaitu kesiapan untuk menghadapi masa depan yang akan terus mengalami perubahan. Kebijakan untuk belajar di rumah dan adanya pembelajaran dalam jaringan (daring) atau pembelajaran online, menjadi kesempatan untuk terobosan pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.

Memang disana-sini masih ada kekurangan, karena berbagai keterbatasan. Tapi momen ini sebenarnya menjadi kesempatan baik bagi semua untuk belajar sesuatu yang baru terkait perkembangan teknologi pendidikan.

Dalam belajar ada kelemahan, kekurangan, kesalahan atau kekeliruan itu wajar. Belajar adalah proses berlatih dan bisa itu seringkali karena terbiasa.

Mungkin 4 hal di atas saja dapat menjadi perhatian bagi Bapak Nadiem selaku pemegang kebijakan pendidikan, para ahli pendidikan, para pemerhati dan pelaku pendidik. Semoga masa-masa wabah ini tidak berlalu begitu saja, tanpa menumbuhkan kesadaran dan pemahaman baik untuk semua. 

Dan terus menerus dikembangkan bagaimana cara atau metode pembelajaran seefektif mungkin. Merdeka belajar yang sudah dicanangkan, semoga dapat membuat semua melihat segala sesuatu, termasuk bencana wabah virus Corona menjadi kesempatan pembelajaran.

Harapan dari yang sedikit terlibat dalam pelayanan pendidikan ini, semoga Bangsa Indonesia semakin berkembang sebagai bangsa yang berkarakter dan berbudaya. Amin. Salam Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun