Luka Hati di Selasa Pagi

In Memoriam our beloved teacher,brother, Wahyu Tri Nugroho 

19 Des 2023 

Malam itu biasa saja,

Malam di tanggal 18 Desember 2023.

Duduk di kursi pinggir kolam menemani salah seorang teman yang belum dijemput ayahnya selepas latihan renang.

Pukul 19.00 masih belum terlalu malam, dan kami pun asyik dengan kegiatan masing-masing.

Tetiba mendengar sebuah suara, entah burung apa, namun sekilas lalu ingat sebuah cerita pengasuh lama, bahwa ada suara burung tertentu yang menyiratkan kabar kehilangan.

Tapi aku pun tak tahu suara burung yang seperti apa. Entah juga kenapa begitu mendengar suara itu ingatanku tehubung dengan memori percakapan dengan pengasuh lama anakku.

Berlalu begitu saja. Hari 19 Desember 2023 bermula dalam kesibukan masing-masing. Ditengah pekerjaan yang terbilang "sok"sibuk, terkirim berita dari suami tercinta. Foto kepergianmu dan jam pemakamanmu, hari ini.

Bukan sahabat dekat, bukan sohib, bukan bestie, interaksi kita pun terbatas , saya menyajikan minum dan snack, kemudian bersalam sapa, sudah begitu saja aktivitasnya.

Tapi entah kenapa dada ini sesak, entah mengapa hati ini sakit, atas kepergian dan kehilangan ini.

Tak terbayangkan putra keduaku mendengar ini, ah rasanya pengen segera pulang dan menerima pelukannya, saya yakin dia ingin saya ada di sana. Tunggu ya Nak.

Sampai pada malam tiba, dan kami bersua.

Saya hanya bertanya apakah dia baik baik saja? , dia bertahan mencoba bertahan dalam ketegaran. Oleh waktu langkahnya runtuh, air mata tak terbendung, menangis keras dan lantang dalam kekuatannya yang coba ia bangun dalam tegar.

Hatinya sakit, hatinya sedih, gurunya, kakaknbukan kandungnya yang sudah berbagi ilmu dengannya, meninggalkan kenangan tak tergantikan dalam sekejap mata.

Enam hari sebelumnya masih bertemu dan sehat 

Hari ini, bahkan memeluknya, menyapa lagi saja tidak bisa

Anak lelakiku sedih, dan hatiku sakit.

Ibu yang hanya sebagai pengantar minum saat les gitar saja, sesedih ini, apalagi kamu Nak,

Kaka yang sesekali menggantikan ibuk saja sedih, apalagi kamu Dek,

Adek yang sesekali mengambil snack pak Guru saja menangis bahkan sampai malam tadi masih teringat, apalagi kamu Kak,

Bapak yang sesekali ketemu saja sedih, apalagi kamu Le?

Memang baik itu sangat menyenangkan, energi kebaikanmu sangat menyentuh hati anak lelakiku, aku dan seluruh keluargaku.

Tapi pergimu ini sangat menyakiti hati, bagaimana memudahkan ini dilalui anak lelakiku?

Orang baik, jalan baik

Doa kami selalu

Terimakasih , anak lelakiku bisa memainkan gitarnya, itu berkat dirimu

Maaf, kalau masih saja terbayang dan terkenang dan membuat menjadi sulit untuk segera menerima ini semua.

Siluet perjumpaan denganmu sangat terkesan untuk kami.

Tentang kopi sahabat, saat dirimu tampil bersama Bandmu dan kami datang menyapa, tampak sekali kebahagiaanmu.

Diam diam kau ambil foto kami sekeluarga, entah apa yang dirimu rasakan saat itu? senangkah kami datang Pak Guru?

Kami juga senang mengunjungimu,anak lelakiku sangat ingin melihatmu bermain band. 

Dipenghujung perpisahan pun dia ingin mengulang kunjungan itu, tapi pertemuan 13 Desember 2023 cerita bahwa tidak main lagi setiap Sabtu, menghentikan keinginan anakku. Tinggal 1 , nge-jam bareng yang belum kesampaian dan itu dia ingat dalam hatinya.

Jaga saat momen pernikahanmu, anak lelakiku sangat ingin hadir, bahkan dia sampai ketiduran dikursi karena acara waktu itu cukup molor, ah.....kenangan itu, semua menjadi kenangan sekarang.

Maafkan salah laku dan kata

Pergilah dalam kedamaian

Surga lah tempatmu

Orang baik, jalan baik

Beribu ribu doa akan mengalir untuk melapangkan langkahmu.

Selamat jalan Pak Guru, 

Selamat Jalan Mas Wahyu

WA setiap rabu pagi tidak akan ada lagi, "Pak Raden, mangke dalu dek Nawang latihan gitar menapa mboten?", yang artinya "Pak, nanti malam Dek Nawang latihan gitar atau tidak?.

Dalam duka 

Sangat luka

Untuk sahabat dan guru anak lelakiku.

Semoga Bapak, Ibu, kaka dan istrinya dikuatkan selalu.