Mohon tunggu...
yosephine purwandani
yosephine purwandani Mohon Tunggu... Freelancer - karyawan swasta

Ibu dengan 3 anak Hobi : mendengarkan musik, koleksi perangko

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Luka Hati di Selasa Pagi

22 Desember 2023   12:25 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tak terbayangkan putra keduaku mendengar ini, ah rasanya pengen segera pulang dan menerima pelukannya, saya yakin dia ingin saya ada di sana. Tunggu ya Nak.

Sampai pada malam tiba, dan kami bersua.

Saya hanya bertanya apakah dia baik baik saja? , dia bertahan mencoba bertahan dalam ketegaran. Oleh waktu langkahnya runtuh, air mata tak terbendung, menangis keras dan lantang dalam kekuatannya yang coba ia bangun dalam tegar.

Hatinya sakit, hatinya sedih, gurunya, kakaknbukan kandungnya yang sudah berbagi ilmu dengannya, meninggalkan kenangan tak tergantikan dalam sekejap mata.

Enam hari sebelumnya masih bertemu dan sehat 

Hari ini, bahkan memeluknya, menyapa lagi saja tidak bisa

Anak lelakiku sedih, dan hatiku sakit.

Ibu yang hanya sebagai pengantar minum saat les gitar saja, sesedih ini, apalagi kamu Nak,

Kaka yang sesekali menggantikan ibuk saja sedih, apalagi kamu Dek,

Adek yang sesekali mengambil snack pak Guru saja menangis bahkan sampai malam tadi masih teringat, apalagi kamu Kak,

Bapak yang sesekali ketemu saja sedih, apalagi kamu Le?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun