Bila saja dapat mengulang
Tanganmu tak akan lepas terpegang
Langkahmu tak akan lepas dari pandang
Yang ku tahu kamu baik-baik saja
Seiring cerita dari guru, teman dan sahabatmu
Bagaimana aku tau kamu menyimpan kelu?
Bahwa aku ini ibu, namun aku ternyata sangat belagu
Aku merasa sok berhasil membesarkanmu,
Sok berhasil memenangkan perang pengasuhan anak masa ini
Itu membuatku lupa bertanya padamu
Apakah kamu bahagia?
Bukan dari cerita orang, tapi dari mulut kecilmu
Air di sudut matamu sore itu menghujam hatiku, bahwa ada masa dimana kamu tidak baik-baik saja dan aku tidak di sana.
Dan ruang megah gedung tinggi yang menjadi saksi kebahagiaan masa remajamu membuat kenangan itu harus ada cela cerita
dan sekali lagi aku tidak ada disana untuk memelukmu
Ternyata seribu bahagia dalam kamusku bukan bahagiamu
Ada ruang dalam jiwa yang kosong yang tak seharusnya ada dalam hatimu
Maafkan ibu, karena terlewat untuk tauÂ
Maumu, kebutuhanmu dan waktu.
Kupikir kamu baik-baik saja
Kupikir kamu sangat bahagia
Kupikir kamu sebahagia dan seceria cerita mereka
Karena setiap ceria tentangmu adalah pujian, doa dan kebanggan
beberapa piagam, medali dan piala membuat kami silau dengan nyata
Seolah tiada cela, sehingga kami terlupa
Sehingga kami terlewat bertanya.
Maafkan ya Nak
Jalan panjang didepan sana mari kita lalui bersama,
Ibu akan sering bertanya,
Maka jawablah dengan tanpa jeda
Karena kami mengasihimu selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H