Sampai detik ini saya selalu memasak makanan yang saya makan, dan perjalanan memasak saya mulai melonjak ketika pindah ke Kota Semarang karena awal pindah ke Semarang radang tenggorokan menyerang kembali sehingga saya lebih percaya makanan buatan tangan sendiri daripada jajan di luar.
Namun, bukan berarti saya tidak pernah jajan makanan lagi, terkadang ketika kesibukan datang dan lelah menyerang saya memilih untuk membeli lauk dan memasak nasi sendiri.
Mudah bagi saya untuk beradaptasi dengan makanan di tempat yang baru karena di lidah ini hanya ada dua rasa, enak dan enak sekali.
Suatu saat saya pernah memasak untuk seorang teman dekat entah kenapa, komentarnya tentang masakan saya selalu buruk, namun saat itu rasa masakan saya memang keasinan dan tidak layak dimakan sebenarnya.
Rasanya ingin sekali marah dengan dirinya karena kritikannya yang tajam. Tapi saya pikir lagi sebenarnya saya yang salah karena tidak bisa mengira-ira seberapa banyak garam yang harus dibubuhi.
Dari pengalaman itu saya terus mencoba membuat menu-menu lain. Seringkali sudah belajar terus-menerus tetap saja keasinan, saya berguru dan terus mencari.
Libur natal 2019 saya habiskan untuk berguru dengan ibu tercinta, dirumah saya mencoba memasak cemilan kesukaan saya, cireng, mencoba membuat bumbu sambal goreng, ayam kecap, rending, empal gentong dan ayam sambal hijau.
Penasaran dengan resep soto Bandung buatan rumah, saya juga belajar memasak bumbunya, bangun pagi hari pergi ke pasar dengan ibu dan pulang dari pasar langsung mengolah makanan disambi menyapu, mengepel rumah dan mencuci baju.
Maklum ketika liburan rumah penuh dengan keponakan dan sanak saudara sehingga rumah harus selalu bersih agar tercipta kesan nyaman bagi tamu.
Selama liburan saya banyak makan diluar, berwisata kuliner di kota kelahiran, mulai dari jajanan kaki lima seperti makan empal gentong, empal asem, ayam goreng santa maria, martabak manis queen, mie koclok Pak Rasita, bakso sidodadi, combro ranjau, susu murni lawanggada dan makanan di dalam mall juga caf, tapi kali ini bukan sekadar makan seperti biasanya, saya mulai mencermati rasa, mencari bumbu apa yang digunakan.
Saya tak sempat mempraktikkanya di rumah karena waktu libur yang terbatas, namun saya sempat "meracuni" keponakan saya dengan mengajarinya memasak cemilan sendiri yaitu sushi isi sosis dan telur. Sudah sejak lama saya ingin mengajarinya memasak dan kesampaian juga.