Mohon tunggu...
Yoseph Duna Sihesa
Yoseph Duna Sihesa Mohon Tunggu... Arsitek - Man of Justice

Hanya sebuah cuap-cuap tak bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Film

Review "Joker": Ketika Surga Pun Telah Meninggalkannya

13 Oktober 2019   22:27 Diperbarui: 13 Oktober 2019   22:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun kebenaran yang diungkap di akhir cerita memang plot twist yang gila! Aku tak pernah menyangka bahwa ibunya pun mengalami gangguan jiwa. Apa yang ia ceritakan kepada Arthur mengenai siapa ayah kandungnya selama ini hanyalah delusinya semata. Dan parahnya, kini Arthur tahu penyebab mengapa ia menderita gangguan jiwa. Itu tak lain karena ibunya sendiri yang membiarkannya mengalami kekerasan sewaktu kecil.

Inilah puncak klimaks dari film ini. Kita bisa lihat ketika Arthur mengalami berbagai penganiayaan di lingkungannya, ia tetap bisa bertahan. Yep, ia masih memiliki seorang ibu yang menjadi tempatnya bersandar. Tetapi ketika ia mengetahui kebenaran dibalik orang kepercayaannya itu, ia langsung lost control. Ia tak lagi dapat mengendalikannya dirinya, emosinya tak lagi terbendung. DI fase ini, Joker telah lahir secara sempurna. 

PENUTUP

Pembaca, sosok Joker mungkin terlihat keren, menghabisi orang-orang biadab, koruptor, dan perusak negri ini. Tapi lain soal jika kondisinya adalah kau memiliki gangguan mental, dibully habis-habisan oleh lingkunganmu, dan tak seorang mau mengerti dan mempedulikan dirimu. Ada ratusan masalah dibelakangmu. Ada ratusan penghalang pula yang menanti di mimpi yang ingin kau tuju. Celakanya lagi, kau tak memiliki seorang yang mau menerimamu dan mempedulikanmu. Sungguh situasi yang sulit, bukan?

Masalah yang dialami Arthur Fleck hingga membuatnya menjadi seorang Joker bukan permasalahan sepele. Jujur saja aku agak risih dengan orang-orang yang sedikit-sedikit mengeluh, sedikit-sedikit mengaku depresi, dan sedikit-sedikit jadi sadboy. Aku sendiri pernah mengalami depresi parah yang membuatku jatuh sakit berhari-hari, tetapi bukan berarti masalah itu tak bisa diselesaikan. Aku selalu memiliki seseorang yang mau mengerti diriku, hanya saja ketika rasa stress itu datang, aku terlalu menutup diriku hingga tak menyadari keberadaan mereka. Bahkan berbeda dengan judul reviewku, di dunia nyata, apapun masalah yang kamu alami, Tuhan tak pernah meninggalkanmu. Jadi ingat dan bergantunglah selalu pada-Nya.

END

...

Sampai di sini dulu review Film Joker dariku. Review ini adalah sudut pandangku terhadap Film Joker, jadi mungkin ada sebagian dari kalian yang memiliki perbedaan pendapat. Aku berharap review ini dapat memberikan sudut pandang yang baru dan aku sangat senang untuk bisa berdiskusi dengan pembaca. Jadi, jangan pernah sungkan untuk berdiskusi denganku ya!

7b8dbb66-e837-4f97-8320-e3873cc7b2ae-169-5da34257097f36548a055c52.jpeg
7b8dbb66-e837-4f97-8320-e3873cc7b2ae-169-5da34257097f36548a055c52.jpeg

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun