Harga tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan harga resmi di Thailand, yang dibandrol dengan harga terendah di 1.550.000 Baht atau 699 juta rupiah, dan varian termahal di harga 1.680.000 baht atau 757juta rupiah. Apalagi jika dibandingkan dengan di Singapura, sangat jauh harganya. Di Singapura, Suzuki membandrol Jimny dengan harga $ 117.900, yang jika dirupiahkan, lebih dari 1 Milyar.
Tetapi, jika dibandingkan dengan di Filipina, harga Jimny di Indonesia lebih tinggi. Di Filipina, harga terendah untuk jimny pada angka 975.000 Peso, atau sekitar 267 juta rupiah, dan tertinggi 1.095.000 peso atau sekitar 300juta rupiah.
Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi penetapan harga suatu kendaraan, misalnya pajak, perbedaan fitur, atau mungkin juga pendapatan rata-rata masyarakat menjadi salah satu variable penentu harga kendaraan.
Bagi penggemar Jimny, tampaknya harga 315-330 juta adalah harga yang layak untuk sang legenda. Bahkan ada komunitas Jimny yang rela merogoh kocek lebh dalam untuk mendatangkan Jimny terbaru lewat jalur importer umum.
Yang belum terlanjur jatuh cinta dengan Jimny, mungkin akan berpendapat beda soal harga, "mending beli mobil lain....". Sah-sah saja. Jimny soal hati, semoga tidak "bertengkar" dengan istri "hanya" sekedar untuk mendatangkan Jimny ke Garasi.
Wahai para penggemar Jimny, misteri sudah terungkap, met bobok ya.
Sekian. Salam otomotif.
***
Artikel Terkait:
Review Jimny Concept 2019: Jimny Concept 2018, Kembalinya Sang Legenda
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H