Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mahasiswa UNY Meraih Gelar Tertinggi Pada Kompetisi Mobil Hybrid di Korea

24 Mei 2018   03:45 Diperbarui: 24 Mei 2018   05:48 3398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan  2018 memberi kesan tersendiri bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang tergabung dalam Garuda UNY Team (GUT). Senin, 14 Mei 2018, sejumlah 13 mahasiswa GUT dan 2 dosen pendamping bertolak ke Korea untuk mengikuti komptisi mobil bergengsi, yaitu International Student Car Competition (ISCC) yang berlangsung pada 18 -- 19 Mei 2018. 

Dahulu bernama International Student Green Car Competition (ISGCC). Bagi banyak orang awal puasa harus berkumpul bersama keluarga, namun Mereka harus merelakan itu, demi tekad mengibarkan Merah Putih di podium juara ISCC Korea.

International Student Car Competition ini diselenggarankan oleh Korean Automobile Testing And Research Institute (KATRI). Tahun 2018 ini, ISCC diikuti oleh 96 tim dari 4 negara. 

Tim dari UNY, yang merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia, membawa Garuda Hybrid 18 (GH-18) yang merupakan hasil perbaikan dan modifikasi mobil Hybrid tahun sebelumnya yaitu GH-17. Tahun 2017 lalu, GH-17 berhasil meraih Juara 1 pada penilaian Acceleration, Juara 1 pada Endurance dan Juara 2 untuk Maneuver. Dari juara pada ketiga penilaian tersebut, Garuda UNY Team berhak mendapat juara umum dengan predikat "Best Of The Best".

Berbekal pengalaman 3 kali predikat Best Of The Best dan berbagai pengembangan mobil Hybrid generasi sebelumnya, GUT optimis dapat mempertahankan gelar terbaik dan berharap meraih gelar yang paling tinggi, yaitu "Grand Prix". Untuk memperoleh gelar juara tertinggi, tim harus mendapat juara 1 pada aspek  Acceleration, Endurance dan  Maneuver. Grand Prix sangat jarang diperoleh oleh peserta kompetisi, mengingat sulitnya mencapai poin tertinggi untuk ketiga penilaian tersebut.

Jelang hari pertama kompetisi, tim melakukan setting  kendaraan, terutama bagian rem, sistem kelistrikan dan mesin. Hal penting lain yang harus dilakukan sebelum bertanding adalah menyesuaikan setting-an mesin dengan suhu dan kelembapan udara di Gyeonggi-do, Korea Selatan.

GH-18 Mencapai Kecepatan Terbaik Saat Uji Akselesari

Persiapan Bertanding | Foto @garudauny
Persiapan Bertanding | Foto @garudauny
Jumat, 18 Mei 2018, kompetisi dimulai. Kompetisi tahap pertama adalah uji akselerasi. Saat uji akselesari, Tim Garuda UNY tidak mengalami kendala berarti. Sebab, karakter ban telah sesuai dengan suhu dan jenis permukaan aspal. 

Selain itu, sistem bahan bakar mesin telah disesuaikan dengan suhu dan kelembapan udara. Dan yang tak kalah penting adalah sistem kelistrikan untuk motor listrik penggerak sudah sesuai dengan berjalan dengan baik. Dengan demikian, "seharusnya" mobil Hybrid dengan bobot 245 Kg tersebut bisa mencapai kecepatan optimal yang telah dirancang, yaitu 100 Km/jam.

Uji akselesari dilakukan dalam 2 tahap, yaitu uji akselerasi hanya dengan motor listrik dan akselerasi Hybrid (Motor Listrik & Gasoline Engine).

Mahaiswa yang bertugas memacu kendaraan (Racer) adalah Dicky Putra Kurniawan. Saat uji akselerasi yang hanya mengandalkan motor listrik (acceleration electric), Dicky menyelesaikan trek 150 meter dalam waktu 11,8 detik. Saat tenaga motor listrik dan motor bensin digabung, yaitu saat Acceleration Hybrid, mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UNY Angkatan 2015 itu hanya butuh waktu 9,8 detik untuk mencapai titik finish 150 meter di hadapannya.

Racer tidak mau memaksimalkan percepatan karena ada penilaian pengereman saat mencapai titik finish. Mobil harus berhenti tepat di depan tanda finish, tanpa boleh menabrak cone titik finish.

Jika tersenggol sedikit saja karena Late Brake, maka poinnya "Nol". Saat uji akselarasi memang harus penuh perhitungan, tidak asal gas poooll dan waktu pengereman harus tepat. Walaupun tidak mencapai kecepatan maksimal, namun di akhir sesi uji akselarasi, Tim Garuda UNY tercatat sebagai tim tercepat dan mendapat poin tertinggi. Jelas, Mereka berhak mendapat juara 1 untuk kategori Acceleration.

Tragedi Salah Jalur

Masih dihari yang sama, saat uji Manuver, Tim Garuda UNY sempat mengalami salah jalur. Kesalahan tersebut dikarenakan ada perubahan mendadak terkait titik Start. "Track-nya diubah dari tadinya start dari kanan, tapi ternyata start-nya dari kiri" ujar Dicky, yang masih bertugas mengendalikan mobil GH-18 untuk uji manuver.  

"tiga cone itu  sama untuk jalur 360 (manuver berputar), tidak dibedakan cone-nya. Banyak banget cone-nya (yang sama), jadi gak kelihatan kalo itu 360 (berputar)" tambahnya. Beruntung, Panitia memaklumi kesalahan karena perubahan regulasi, dan memberi kesempatan lagi untuk Tim Garuda. Akhirnya, racer Tim Garuda mampu mengendalikan laju mobil Hybrid yang berdimensi panjang 2350 mm dan lebar 1350 mm itu di trek lurus, menikung bahkan berputar. Alhasil, tim mendapat point tertinggi untuk uji Maneuver, dan berhak mendapat juara 1.

Hal lain yang tak kalah menarik menarik adalah saat uji manuver, penampilan Racer Tim Garuda UNY ini selalu menjadi pusat perhatian tim-tim lain, sejak beberapa tahun lalu. Saat racer UNY memacu mobilnya, tim-tim lain dari berbagai negara akan berkumpul untuk menyaksikan mobil Hybrid berbendara Merah Putih itu menari di atas aspal, diantara ringtangan cone-cone yang "berceceran".

Racer UNY 2 Kali Overlap Tim lain

Keesokan harinya, 19 Mei 2018, GH-18 harus diuji ketahanannya (Endurance Test). Uji endurance merupakan uji ketahanan kendaraan, dengan tantangan menyelesaikan 15 putaran trek. Saat uji tersebut, Tim Garuda UNY menggunakan "pembalap" kedua, yaitu Brata Sukma, mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif UNY Angkatan 2016.

Ada hal menarik saat uji endurance, yang merupakan ujian tahap akhir. "Pembalap Kita, nglewati tim lain sampe 2 kali" jelas Pak Agus Santoso, selaku Wakil Dekan II FT UNY yang mendampingi mahasiswa Tim Garuda di Korea. Maksudnya, racer UNY 2 kali (putaran) melewati racer tim lain, racer yang sama.

Hal tersebut dapat terjadi karena mobil Hybrid UNY sudah teruji di akselarasi dan manuver yang keduanya meraih Juara 1, plus kepiawaian racer UNY saat uji endurance. Karena performa mesin yang baik dan pembalap yang agresif, Tim Garuda UNY kembali meraih Juara 1 pada uji Endurance.

Prestasi Tertinggi "Best Of The Best" dan "Grand Prix"

Dengan raihan Juara 1 pada uji Acceleration, Maneuver dan Endurance, maka Tim Garuda UNY berhasil mempertahankan gelar "Best Of The Best" untuk kategori Hybrid Vehicle. 

Selain itu, karena Mereka berhasil meraih gelar juara 1 untuk semua uji (Acceleration, Maneuver dan Endurance), maka Mereka juga berhak meraih penghargaan  "Grand Prix Hybrid Car Category".  Predikat Grand Prix ini hanya diberikan kepada tim yang berhasil meraih juara 1 pada seluruh penilaian lomba. Belum tentu setiap tahun ada tim yang berhasil mendapat penghargaan tertinggi tersebut. Tahun 2018, akhirnya bendara tersebut berhasil disandingkan dengan bendera Merah Putih.

Tim Garuda UNY Meraih Penghargaan Tertinggi Pada ISCC 2018 Di Korea Selatan | Foto @garudauny
Tim Garuda UNY Meraih Penghargaan Tertinggi Pada ISCC 2018 Di Korea Selatan | Foto @garudauny
Minggu, 20 Mei 2018, sekitar pukul 10 malam, Tim Garuda UNY pulang setelah 6 hari perjuangan di Korea Selatan. Kedatangan tim tersebut disambut oleh Rektor UNY, Prof. Sutrina Wibawa, beserta jajarannya. Dalam sambutannya, Beliau mengapresiasi prestasi yang telah diraih Tim Garuda UNY. 

Beliau juga mengucapkan terimakasih atas dukungan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Diketahui bahwa Tim Garuda UNY mendapat dukungan dari Ikatan Keluarga Alumni Otomotif UNY (IKATO), Motul Indonesia, Garuda Indonesia, Indonesia Steel Tube Works (ISTW), Bank Mandiri, Yamaha, Stadion Maguwoharjo, PT Citra Jogja Kreasi, IGUS, Biies Injection, YUASA, Bengkel Idek, Jogjatronik, dan RNV.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun