Karena mitos yang dibangun di goa tersebut adalah "sebuah masjid", maka sebagian besar pengunjung yang datang bertujuan untuk berdoa. Masih menurut cerita Juru Kunci, pengunjung yang datang dengan tujuan berdoa, bisanya berdoa untuk kelancaran usaha, kesehatan & keselamatan dan ada juga yang berdoa untuk mendapat jodoh. Nah tuh, yang Jomblo menahun, minat doa di sini? Jika Berminat,Inilah peraturan saat berdoa di Goa keramat ini:
Ritual Mistik Goa Masigit, Goa Pencari Wangsit
Menurut cerita, tak sedikit orang yang berdoa di Goa ini, selama berhari-hari. Bahkan ada yang berminggu-minggu. Oleh sang Juru Kunci, ritual tersebut dinamai “mencari wangsit”. Sebab, katanya, wangsit itu tidak datang seketika, butuh waktu yang terkadang lama.
Goa ini, biasanya ramai pengunjung pada saat hari Selasa Kliwon, Jumat Kliwon, 1 Suro dan hari-hari besar Islam. Bagi yang berniat mencari wangsit, biasanya menjelang hari-hari tersebut, pengunjung sudah mulai berdatangan dan menginap di Goa ini.
Sembari mendengar cerita simbah juru kunci, mata saya liar memandang sekeliling. Memandang bangunan tua dua lantai yang terbuat dari kayu, yang berada tepat di depan gapura pintu masuk goa. Bangunan tersebut digunakan sebagai tempat transit pengunjung gua yang bermalam mencari wangsit.
Mata saya juga liar memandang gapura dan loket tiket yang tampak rusak tak terawat. Hingga saya kembali "dipaksa" untuk memperhatikan sang juru kunci saat Beliau berkata "goa ini diresmikan oleh Paku Buwono sepuluh". Yang kemudian membuat saya menggut manggut. "Di dalam ada prasastinya" imbuh beliau. Sesaat kemudian, Kami pun segera bergegas masuk goa.
Kesan pertama yang muncul saat melihat mulut goa yang menghadap Timur ini adalah seram. Ya wajar saja, dengan profil ukiran alami pada dinding luar, ditambah cerita mistis di awal, akan mendikte pengunjung untuk merasa merinding.
Di sisi kanan mulut goa, menempel sebuah prasasti peresmian Goa. Prasasti dengan aksara jawa. Tak ada yang bisa saya artikan dari tulisan jawa tersebut, kecuali hanya tulisan " PB X", yang berarti Paku Buwono X.